Wednesday, October 31, 2007

Nikmatnya Bisa Memasang Kaos Sendiri

Memasang kaos sendiri, mungkin sesuatu pekerjaan yang sangat mudah. Bahkan untuk menggunakannya sudah di luar kepala kita.

Namun, saya benar-benar merasakan nikmatnya bisa menggunakan atau mencopot kaos sendiri kemarin. Kecelakaan yang saya alami pada Selasa pagi, 30 Oktober 2007, ternyata hingga mengakibatkan tulang klavicula saya patah. Sehingga tangan tidak bisa bergerak secara bebas.

Dan untuk melepas kaos saja, saya membutuhkan waktu 15 menit. Hanya untuk mencari tahu cara melepasnya agar tidak menyebabkan rasa sakit yang amat sangat.

Ketika ingin mengenakan kaos, saya hanya bisa memandangi kaos tersebut. Tidak tahu bagaimana caranya kaos tersebut bisa saya pakai. Yang jelas sejak kecelakaan saya kemarin, yang kebetulan menggunakan kaos, hingga detik ini, saya harus menggunakan baju. Walau itupun harus dibantu oleh orang-orang terdekat saya.

Subhanallaah. Fabiayyi aala irabbikumaa tukadzdziban. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ?

Tuesday, October 30, 2007

AC Milan, Sang Juara Yang Terpuruk

Dengan kekalahan yang kembali di dera Milan dari AS Roma, semakin menyurutkan semangat AC Milan untuk berjuang merebut schudetto musim ini. Karena memang sudah bisa dibilang imposibble. Setelah kekalahan itu, AC Milan menduduki posisi 13 di klasemen sementara. Sebuah raihan yang mengecewakan untuk sang juara Liga Champion tahun lalu.

Semula, AC Milan berharap agar kembalinya Kaka bisa mengangkat moral dan semangat perjuangan AC Milan di kancah serie A. Tentunya setelah menang di level Liga Champion. Ternyata pasukan Carlo akhirnya harus rela menerima kekalahan kandang keduanya, setelah minggu sebelumnya juga dipermalukan oleh Empoli 0-1. Itu artinya, hingga saya menulis postingan ini, AC Milan belum pernah menang di San Siro. Lima kali bertanding di sana, AC Milan hanya mampu seri 3 kali dan kalah 2 kali. Cukup menyedihkan. Bisa dikatakan, ini adalah prestasi start terburuk selama 20 tahun terakhir.

Salah satu yang dituding sebagai sumber terpuruknya rossoneri awal musim ini tentu saja karena kurang kreatifnya strategi serangan. Pola 3-4-2-1 yang hampir selalu diperagakan, nyata-nyata sudah dipahami betul oleh lawan. Mungkin Ancelotti berkeyakinan pola inilah yang paling cocok dengan karakter pemain AC Milan saat ini. Sehingga ketidakberuntungan selama beberapa kali sering hanya dianggap sebagai nasib buruk saja.

Entah apa jadinya bila kreativitas tidak segera dimunculkan oleh AC Milan, baik oleh pelatih maupun pemain. Mungkin kita akan melihat sebuah tim besar yang harus berjuang memperebutkan posisi dengan tim papan bawah untuk selamat dari zona degradasi.

The Six Layers of Vegetation in a Forest

Forests are habitats in which the trees are the dominant form of vegetation. They occur in many regions and climates around the globe—the tropical rainforests of the Amazon basin, the temperate forests of eastern North America, and the boreal forests of northern Europe are just a few examples.

The species composition of a forest is often unique to that forest, with some forests consisting of many hundreds of species of trees while others consist of just a handful of species. Forests are constantly changing and progress through a series of successional stages during which species composition changes within the forest.

Thus, making general statements about forest habitats can be difficult. Yet despite the variability of our planet's forests, there are some basic structural characteristics that many forests share—characteristics that can help us to better understand both forests and the animals and wildlife that inhabit them.

Mature forests often have several distinct vertical layers.

These include:

  • forest floor
  • herb layer
  • shrub layer
  • understory
  • canopy
  • emergents

These different layers provide a mosaic of habitats and enable animals and wildlife to settle into various pockets of habitat within the overall structure of a forest.

The forest floor is often blanketed with decaying leaves, twigs, fallen trees, animal scat, moss, and other detritus.

The forest floor is where recycling occurs, fungi, insects, bacteria, and earthworms are among the many organisms that break down waste materials and ready them for reuse and recycling throughout the forest system.

The herb layer of the forest is dominated by herbaceous (or soft-stemmed) plants such as grasses, ferns, wildflowers, and other ground cover. Vegetation in the herb layer often gets little light and in forests with thick canopies, shade tolerant species are predominant in the herb layer.

The shrub layer is characterized by woody vegetation that grows relatively close to the ground. Bushes and brambles grown where enough light passes through the canopy to support shrub growth.

The understory of a forest consists of immature trees and small trees that are shorter than the main canopy level of the tree. Understory trees provide shelter for a wide range of animals. When gaps form in the canopy, often times understory trees take advantage of the opening and grow to fill in the canopy.

The canopy is the layer where the crowns of most of the forest's trees meet and form a thick layer.

Emergents are trees whose crowns emerge above the rest of the canopy.

Monday, October 29, 2007

Internet Marketing

Apakah internet marketing itu? Secara umum, sama saja dengan marketing di dunia nyata. Bedanya, internet marketing dilakukan secara online.

Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang internet marketer adalah WEBSITE. Ini adalah keharusan. Setiap internet marketer harus punya website.

Kedua, berusahalah agar website tersebut dikunjungi oleh banyak orang. Caranya bisa macam-macam. Secara umum, ada tiga “jalan” yang digunakan oleh pengunjung untuk mengakses website kita, yaitu:

  1. Direct access. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah hafal alamat website tersebut, karena sudah sering mengunjunginya. Mereka bisa mengetik langsung alamatnya di address bar, atau mengkliknya dari bookmark/favorite.
  2. Dari mesin pencari seperti Google dan sebagainya. Biasanya, si netter mencari sesuatu di mesin pencari, lalu mereka nyasar ke situs kita. Contoh kasus: Ada seorang penulis yang sedang mencari info lomba penulisan terbaru. Ia pun mengetikkan kata kunci “lomba penulisan 2007″ di Google. Setelah itu, muncul ratusan hasil pencarian. Di urutan teratas, ada situs PenulisLepas.com. Si netter tertarik dan berkata di dalam hati, “Wah, ternyata ada situs yang bernama PenulisLepas.com. Saya baru tahu, nih. Sepertinya menarik. Coba saya klik, deh.”
  3. Refferal. Ini banyak jenisnya. Misalnya: ada netter yang mengklik banner kita yang dipasang di situs lain, atau netter yang mengklik URL situs kita dari pesan email tertentu, dan sebagainya.

Nah, sebagai pemilik situs, kita bisa berkonsentrasi pada poin 2 dan 3. Untuk poin 1, nanti otomatis akan terjadi dengan sendirinya, bila situs kita sudah populer.

Ketiga, “dikunjungi banyak orang” saja ternyata tidak cukup. Menurut Pak Nukman, survei membuktikan bahwa 70 persen dari pengunjung suatu situs biasanya hanya berkunjung sekali, hanya untuk melihat-lihat, setelah itu mereka tak pernah kembali lagi.

Bila kita menjual sesuatu di situs kita, maka si 70 persen ini tak terlalu bermanfaat bagi kita. Mereka hanya sekadar meramaikan, sama seperti orang-orang yang memadati mall hanya untuk jalan-jalan atau window shopping .

Karena itu, hal berikutnya yang harus kita lakukan adalah berusaha agar si pengunjung betah berlama-lama di situs kita. Karena itu, bangunlah situs yang menarik, dengan navigasi yang bagus, desain yang keren, content yang lengkap, dan seterusnya.

Keempat, betah saja pun tidak cukup. Sebab bila mereka hanya betah dalam kunjungan pertama, setelah itu tak pernah datang lagi, tentu tak terlalu bermanfaat juga (dari segi bisnis). Karena itu, langkah berikutnya adalah mengupayakan agar mereka “ketagihan” untuk datang lagi dan datang lagi.

Ada banyak cara untuk melakukan hal ini. Beberapa di antaranya adalah (yang ini bukan menurut Pak Nukman, tapi menurut saya sendiri-Jonru ):

  1. Pembuatan newsletter. Buatlah webcopy yang bagus agar si pengunjung tertarik untuk bergabung di newsletter situs kita. Secara berkala, kirimi mereka email yang berisi update terbaru seputar situs kita, atau hal-hal lain yang masih relevan dengan situs kita.
  2. Situs yang interaktif. Pengunjung bisa mengomentari tulisan-tulisan yang dimuat, bahkan tulisan mereka pun bisa dimuat di sini. Atau, sediakan forum diskusi, polling, dan fitur-fitur interaktif lainnya.
  3. Konten yang sering-sering di-update. Ini akan membuat pengunjung tertarik untuk mengecek info-info terbaru dari situs kita.
  4. Dan masih banyak upaya-upaya lainnya.

Kelima, bangunlah sebuah otorisasi (maaf bila istilah ini tidak tepat, karena saya lupa istilah yang sebenarnya).

Yang jelas intinya begini: Ketika kita ingin mencari berita-berita terbaru, yang pertama kali muncul di pikiran kita adalah Detik.com. Ketika kita ingin belajar internet marketing, salah satu nama yang muncul di benak kita adalah Anne Ahira .

Kenapa bisa begitu? Sebab Detik.com dan Ahira sudah memiliki otoritas tersendiri di bidang mereka. Tentu saja, ini tidak terjadi dengan sendirinya, atau seperti mesin sulap. Di balik kesuksesan mereka, tentu terdapat sejumlah kerja keras, komitmen, pengorbanan, dan masih banyak lagi , hingga akhirnya nama mereka menjadi populer dan dipercaya sebagai “pakar” di bidang tertentu.

Anda pun bisa seperti Ahira, dan situs Anda bisa seperti Detik.com. Ya, tidak harus sebesar mereka. Yang penting, bangunlah sebuah otoritas pada diri atau website Anda, sehingga Anda akan menjadi orang yang terpercaya dan menjadi referensi utama di bidang tertentu.

Tak usah memikirkan yang terlalu besar atau yang muluk-muluk. Mulailah dari yang paling kecil dan spesifik. Kenalilah apa hobi dan kemampuan Anda. Kenalilah hal apa saja yang paling Anda kuasai.

Bila Anda sangat menyukai dan menguasai hal-hal yang berhubungan dengan helm, maka buatlah situs dengan tema helm. Segala sesuatu mengenai helm dimuat di sana.

Nah, suatu saat nanti, situs Anda bisa menjadi referensi utama bagi siapa saja yang ingin mencari info mengenai helm. Bila ini sudah tercapai, percayalah… kesuksesan sudah di depan mata Anda. Akan banyak produsen helm yang meminta Anda untuk membantu menjualkan produk-produk mereka, padahal Anda tak pernah berusaha ke arah sana.

Alhamdulillah, situs yang saya kelola - PenulisLepas.com - saat ini sudah menjadi salah satu referensi utama dan terpercaya di bidang penulisan. Banyak penerbit yang kini rajin menelepon saya da bertanya, “Bisakah PenulisLepas.com membantu kami mencari naskah untuk diterbitkan?” Bahkan ketika saya menjual buku atau mengadakan pelatihan penulisan lewat PenulisLepas.com, ada begitu banyak orang yang tertarik untuk bergabung. Kenapa? Karena PenulisLepas.com sudah memiliki otoritas tersendiri di bidang penulisan.

Alhamdulillah, saya merasa bersyukur atas kondisi ini. Tapi ingatlah, semua ini tidak serta merta saya capai dalam waktu singkat. Saya membangun situs PenulisLepas.com sejak tahun 2001 , dan kesuksesan seperti di atas baru mulai saya rasakan sekitar lima tahun kemudian. Semua kesuksesan tentu butuh proses dan kerja keras, bukan?

Keenam, bangunlah sistem layanan konsumen yang baik. Sayangnya, saya tak terlalu “berani” untuk menjelaskan hal ini secara lebih detil, karena saya sendiri masih punya banyak kekurangan dalam hal ini. Yang jelas, inti dari poin ini sama seperti divisi customer care atau public relations pada perusahaan-perusahaan besar.

Sejujurnya, saya belum menerapkan semua hal yang disampaikan di atas. Karena itu, saya juga masih terus belajar untuk menjadi seorang internet marketer yang lebih baik.

Satu pesan Pak Nukman yang membuat saya kagum dan Insya Allah akan terus saya ingat, “Penghasilan dari website Anda berjumlah besar atau kecil, itu tidak penting. Yang penting, website Anda bermanfat bagi banyak orang.”

Memang, dua “kesalahan utama” para internet marketer pemula adalah ingin cepat berhasil dan mengelola website hanya demi mengejar uang. Pesan dari Blog Tempo Interaktif berikut ini - saya kira - perlu kita camkan bersama:


….hindarilah semangat nge-blog semata-mata demi uang. Boleh saja sampean mencari peluang mendapatkan uang tambahan atau menjual/memasarkan barang lewat blog–seperti yang dilakukan banyak orang dewasa ini. Sebab, bagi mereka yang cukup lama berlayar di samudra maya ini, memang banyak peluang untuk memperoleh uang dengan gampang.

Namun, peluang itu tak bakal sampean peroleh dengan ongkang-ongkang kaki alias tanpa melakukan apa pun. Sebelumnya, Anda harus bekerja giat, tekun, dan konsisten lebih dulu, terutama pada masa-masa awal nge-blog, biasanya pekan-pekan pertama. Jika tidak, blog Anda hanya akan seperti kuburan.

Berhentilah membuat posting tentang misalnya mesothelioma atau kata kunci apa pun yang bernilai di Google Adsense. Mulailah menulis sesuatu yang benar-benar sampean sukai. Nge-blog-lah dengan passion….



Uraian di atas, dikutip dari blognya Jonru. Hasil dari diskusinya pada Break Session Pesta Blogger 2007 tanggal 27 Oktober lalu, dengan pak Nukman Luthfie dan Boy Avianto yang membawakan topik Online Marketing and Sales . Pada kesempatan itu, saya merasa bersyukur karena bisa mendengar langsung penjelasan Pak Nukman tentang “dasar-dasar internet marketing”.

Kisah Seorang Lelaki Melawan Iblis

Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Tuhan. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.
Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mahu mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan is melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Is mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.

"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus dibanteras habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya hairan, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih hairan lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keldainya dan dipacu cepat-cepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompat sesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagi manusia.

"Hai, mahu ke mana kamu?" tanya si iblis.
Orang alim tersebut menjawab, "Saya mahu menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu."
"Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang sahaja."
"Tidak boleh, kemungkaran mesti dibanteras," jawab si alim bersikap tegas.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah.

"Akan saya teruskan!"
Kerana masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbezaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah boleh dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakita dia berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di bawah tikar sembahyang Tuan saya sediakan wang emas empat dinar. Pulang saja berburu, jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"

Mendengar janji iblis dengan wang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringatkan isterinya yang hidup berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan sahaja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Patah niatnya semula hendak membanteras kemungkaran.
Demikianlah, semnejak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar wang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya wang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi keculai tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah kerana wang yang kelmarin sudah dihabiskan sama sekali.

Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat lapan dinar sekaligus."
Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong.
"Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu."
"Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu.
Maka segera ia mengeluarkan keldainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keldainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mahu ke mana kamu?" herdiknya menggegar.

"Mahu menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.
"Berhenti, jangan lanjutkan."
"Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang."
Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh hairan, "Dengan kekuatan apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"
Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu sahaja engkau dahulu boleh menang, kerana waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya kerana tidak ada wang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampun menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."

Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas kerana Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sedar bahawa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan kerana Allah, dan ia sedar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan . Sebab tujuannya adalah kerana harta benda, mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah bererti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?

"Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman."
Hadith Riwayat Muslim

Diambil dari blog Storiology

Sunday, October 28, 2007

Nyolong 20 Miliar Kok Nggak Mau Dibilang Maling

Akhirnya usaha Kejari Sidoarjo selama 3 bulan berhasil menemukan M. Imron Syukur, narapidaha terhukum 1 tahun penjara untuk kasus KORUPSI DPRD Sidoarjo 1999-2004, yang kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung.

Legislator PARTAI GOLKAR tersebut ditangkap di rumah saudaranya hari Jumat (26/10/2007) sekitar pukul 14.30, dengan kondisi mengenaskan. Hanya menggunakan kaos oblong dan menggunakan sarung. Petugas berhasil menemukan persembunyiannya di sebuah kamar kosong di balik sebuah kasur. Kamar itu sendiri diakui oleh pemilik rumah sudah lama tidak digunakan dan kuncinya di bawah pembantunya pulang mudik.

Komentar :
Aneh-aneh saja, pembantu mudik kok bawa-bawa kunci kamar majikannya. Nggak masuk akal deh.

Proses penangkapannya pun terbilang cukup alot. Petugas harus dihadapkan pada perdebatan panjang dengan keluarga dan penasehat hukumnya. Penasehat hukumnya sendiri berusaha menyalahkan petugas yang menggeledah tanpa surat geledah. Namun dengan sigap petugas menyangkal keberatan tersebut :
"Kami memang tidak sedang menggeledah. Kami mencari orang yang melarikan diri dari upaya eksekusi kejari. Jadi, tidak perlu surat penggeledahan."

Pihak keluarga sangat keberatan untuk menyerahkan Imron. Bahkan anak sulungnya, Ritho Udin Himawan, dengan berani berjanji yang saya yakin tidak akan bisa ditepatinya, seperti ini :
"Apa-apaan ini, tidak ada izin kok menggeledah. Sudahlah, dibubarkan saja. Saya janji, kalau ayah saya ada, akan saya serahkan,"

Komentar :
Keluarga memang begitu itu. Walau tahu salah, pasti tetap akan dibela. Jarang sekali ada keluarga yang bersedia mengatakan salah ketika anggota keluarganya memang bersalah.
Jadi ingat Sayyidina Umar yang dengan lantang berkata :
"Kalau ada salah satu Umar (maksudnya anaknya) yang mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya".

Untuk Ritho, bagaimana mungkin bisa menepati janji. Lha wong sudah tahu ayahnya ada di rumah sebelah saja masih mengaku tidak ada. Bagaimana mungkin Rith, kamu mau menyerahkan ayahmu. Belain ayah sih wajar-wajar saja. Tapi tahu dirilah, ayahmu itu sudah terpidana. Dan hukuman sudah diputuskan.

Untuk penasehat hukumnya (pengacara), dalam hati saya hanya bisa berdoa, mudah-mudahan tidak ada salah satu anggota keluargaku yang berkeinginan bekerja menjadi pengacara kalau nantinya hanya membela yang membayar. Dia tentu sudah tahu kalau clientnya terhukum, mengapa masih berusaha membela. Benar apa kata rasulullah, pekerja hukum (Hakim dan Pengacara) sebelah kakinya menginjak surga, sementara sebelah lainnya menginjak neraka.

Ketika Imron berhasil ditemukan setelah mendapatkan bantuan dari petugas Kepolisian, dan melakukan koordinasi secara efektif.

Ketika digelandang keluar dari kamar, salah seorang perempuan kecil mengatakan :
"Itu bagaimana sih, nangkap kok nggak sopan. Pak Imron itu bukan maling."

Komentar :
Waduh, Nduk. Kayaknya kamu ini sudah salah belajar. Lha wong sudah terbukti mencuri uang negara 20 miliar kok dibilang bukan maling. Tahu gak nduk, KORUPTOR ITU JAUH LEBIH MALING dari pada MALING MOTOR yang kalau tertangkap langsung digebukin warga sampai tewas mengenaskan.

Ketika akan dibawa ke Lapas Delta, aparat pun masih berkenan memberikan kesempatan Imron untuk berganti pakaian lebih rapi. Dan akhirnya Imron pun menggunakan baju koko warna krem dengan setelan celana pantalon warna hitam.

Komentar :
Klise cak. Koruptor itu kalau sedang bermasalah atau ketangkep, selalu berusaha menampilkan suasana Islami di hadapan publik. Apa gunanya menggunakan busana islami (eh .. baju koko itu busana islami nggak sih ???), kalau hatinya BAJINGAN. Sudah banyak kok di tv para terdakwa korupsi yang berusaha menunjukkan keluarganya yang islami, rajin sholat, menggunakan peci, kalau berdoa tampak khusu', istri dan anak perempuannya berjilbab. Lha apa gunanya semua itu kalau tidak mampu membekas di hati. Kalau akhirnya harus nyamber semua, nggak perduli itu bukan haknya sekalipun.
Untung masih diberi kesempatan menggunakan pakaian lebih rapi. Coba kalau maling ayam, atau maling motor, waduh ... cara nggelandangnya saya sudah tidak manusiawi. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah tidak berbentuk mukanya karena habis dihajar oleh masa.

Sumber : Jawapos.com, Sabtu 27 Okt 2007

Thursday, October 25, 2007

Kiat Keluar Dari Jeratan Hutang Kartu Kredit

Salah satu hal yang menjadi bagian dari lifestyle masyarakat kota saat ini adalah kartu kredit. Banyak sekali manfaat kartu kredit yang dapat dirasakan oleh penggunanya. Namun dari sekian pengguna kartu kredit, banyak yang terperosok ke dalam jurang hutang yang tiada henti-hentinya. Mereka sering mengeluhkan tentang kekejaman para debt collector yang terus membombardir mereka dengan teror dering telepon yang seakan tiada henti.

Nah, bila kita masuk pada kelompok yang terjerat hutang kartu kredit, maka ada sedikit kiat-kiat yang dapat dilakukan :
  • Pastikan bahwa kartu kredit kita untuk sementara disimpan dahulu di laci meja, sehingga tidak memancing keinginan untuk menggunakannya.
  • Selanjutnya buatlah daftar hutang kartu kredit tersebut dari bank mana saja, dan berapa jumlahnya.
  • Tentukan untuk setiap kartu kredit tersebut, kira-kira berapa yang dapat kita bayar setiap bulannya dari penghasilan kita. Jangan lupa, sesuaikan pula dengan kebutuhan rutin lainnya. Jangan sampai usaha melunasi kartu kredit membuat kita tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
  • Alokasikan pembayaran lebih tinggi pada kartu kredit yang menerapkan bunga lebih tinggi.
  • Lakukan pembayaran begitu kita menerima gaji, jangan ditunda-tunda lagi.
  • Kita dapat menggunakan kembali kartu kredit kita, setelah terlunasi semua, atau setidaknya hutang tersisa tinggal di bawah 1 juta (atau nilainya disesuaikan dengan kemampuan kita mengelola kartu kredit).
  • Setelah terbebas dari hutang kartu kredit, gunakan kartu kredit secara bijak. Lunasi semua tagihan sebelum tagihan tercetak. Kita dapat mengetahui besarnya tagihan melalui call center, atau melalui mesin ATM.
Semoga bermanfaat.

Koran ... Koran ....

Pagi ini tadi, sambil nyeruput kopi susu anget bikinan istri, asyik baca-baca koran JawaPos dari internet.

IMHO, sudah lama sekali saya tidak berlangganan koran tersebut. Seingat saya, terakhir saya berlangganan JawaPos adalah ketika masih nge-kost di Mojoklangru dan itu pun ditanggung rame-rame oleh teman-teman satu kost-kostan.

Saya hampir tidak pernah membeli JawaPos lagi begitu JawaPos sudah menayangkan semua berita hari ini di internet. Hampir semua content berita ada semua. Sesekali saya masih harus membeli koran tersebut, misalnya ketika saya sedang membutuhkan iklan-iklannya yang berjargon "Wah Sudah Laku".

Nah, sejak JawaPos berani menayangkan versi pdf dari harian tersebut, praktis saya tidak perlu membeli koran itu lagi. Satu-satunya alasan yang masih membuat saya membelinya adalah sebagai teman perjalanan ketika saya harus melakukan perjalanan luar kota, baik menggunakan bis, kereta api, atau pesawat terbang.

Kembali ke kejadian tadi pagi. Ketika saya sedang mencari-cari iklan rumah dan tanah dari versi pdf-nya JawaPos, dari depan rumah saya, terdengar suara lantang anak kecil bersepeda yang menjajakan koran. Tentunya yang dijajakan salah satunya adalah JawaPos.

Dalam hati langsung berfikir, bagaimana nasib mereka kelak, ketika semua koran sudah mulai memanfaatkan media internet. Dan semua pembaca sudah mulai gemar membaca koran melalui internet. Ah ... mungkin sebuah pemikiran yang terlalu pesimistis dan sedikit cengeng. Saya yakin mereka jauh lebih siap menerima kenyataan itu dari apa yang saya bayangkan.

Wednesday, October 24, 2007

Nokia Siapkan Symbian S60 Berlayar Sentuh


Nokia akan memperkenalkan inovasi terbaru untuk sistem operasi Symbian S60 yang memudahkan para vendor, pengembang, dan operator dalam merancang jenis handset terbaru, aplikasi, juga layanan.

Antarmuka layar sentuh di peranti lunak S60 menawarkan peluang untuk pengembangan beragam metode akses, seperti penggunaan papan ketik tradisional, papan ketik QWERTY, atau layar sentuh saja tanpa menggunakan papan ketik.

Teknologi sensor pada sistem operasi ini juga dikembangkan ke area baru. S60 memiliki teknologi yang memberikan pengalaman kinetik bagi pengguna dan berguna untuk pengembangan aplikasi baru, terutama bagi pengembang aplikasi permainan.

Sistem operasi S60 akan menjadi platform perangkat lunak pertama yang mengantarkan pengalaman web video. Flash video kini terintegrasi ke dalam Web Browser. Pengguna dapat melihat situs yang menggunakan teknologi flash video, seperti YouTube di dalam handset seperti pada desktop.

"Kami melihat pengalaman konvergensi dan pengguna menuntut fungsi yang lebih banyak lagi. Fokus dari strategi kami adalah untuk memberikan pilihan dan kemudahan penggunaan," ujar Matti Vanska, Vice President Mobile Software Sales & Marketing Nokia, melalui siaran persnya.

Teknologi terbaru ini akan tersedia pada 2008. S60 menguasai pangsa pasar global sebesar 53% pada kuartal kedua 2007. (Sumber: Bisnis.com)

Tuesday, October 23, 2007

Situs Rasa Sayange Under Attact


Beginilah jadinya ketika Situs Rasa Sayange harus menghadapi serangan ...
Nasib situs yang dianggap mencuri budaya milik bangsa lain. Walau kebenarannya belum 100% terbukti, namun lebih baik diserang dulu.

About Credit Card

A credit card is a system of payment named after the small plastic card issued to users of the system. A credit card is different from a debit card in that it does not remove money from the user's account after every transaction. In the case of credit cards, the issuer lends money to the consumer (or the user). It is also different from a charge card (though this name is sometimes used by the public to describe credit cards), which requires the balance to be paid in full each month. In contrast, a credit card allows the consumer to 'revolve' their balance, at the cost of having interest charged. Most credit cards are the same shape and size, as specified by the ISO 7810 standard.

How credit cards work
A user is issued credit after an account has been approved by the credit provider, and is given a credit card, with which the user will be able to make purchases from merchants accepting that credit card up to a pre-established credit limit. Often a general bank issues the credit, but sometimes a captive bank created to issue a particular brand of credit card, such as Chase, Wells Fargo or Bank of America issues the credit.

When a purchase is made, the credit card user agrees to pay the card issuer. The cardholder indicates their consent to pay, by signing a receipt with a record of the card details and indicating the amount to be paid or by entering a Personal identification number (PIN). Also, many merchants now accept verbal authorizations via telephone and electronic authorization using the Internet, known as a Card not present (CNP) transaction.

Electronic verification systems allow merchants to verify that the card is valid and the credit card customer has sufficient credit to cover the purchase in a few seconds, allowing the verification to happen at time of purchase. The verification is performed using a credit card payment terminal or Point of Sale (POS) system with a communications link to the merchant's acquiring bank. Data from the card is obtained from a magnetic stripe or chip on the card; the latter system is in the United Kingdom commonly known as Chip and PIN, but is more technically an EMV card.

Other variations of verification systems are used by eCommerce merchants to determine if the user's account is valid and able to accept the charge. These will typically involve the cardholder providing additional information, such as the security code printed on the back of the card, or the address of the cardholder.

Each month, the credit card user is sent a statement indicating the purchases undertaken with the card, any outstanding fees, and the total amount owed. After receiving the statement, the cardholder may dispute any charges that he or she thinks are incorrect (see Fair Credit Billing Act for details of the US regulations). Otherwise, the cardholder must pay a defined minimum proportion of the bill by a due date, or may choose to pay a higher amount up to the entire amount owed. The credit provider charges interest on the amount owed (typically at a much higher rate than most other forms of debt). Some financial institutions can arrange for automatic payments to be deducted from the user's bank accounts.

Credit card issuers usually waive interest charges if the balance is paid in full each month, but typically will charge full interest on the entire outstanding balance from the date of each purchase if the total balance is not paid.

Grace period
A credit card's grace period is the time the customer has to pay the balance before interest is charged to the balance. Grace periods vary, but usually range from 20 to 30 days depending on the type of credit card and the issuing bank. Some policies allow for reinstatement after certain conditions are met. Usually, if a customer is late paying the balance, finance charges will be calculated and the grace period does not apply. Finance charge(s) incurred depends on the grace period and balance, with most credit cards there is no grace period if there's any outstanding balance from the previous billing cycle or statement (ie. interest is applied on both the previous balance and new transactions). However, there are some credit cards that will only apply finance charge on the previous or old balance, excluding new transactions.

Monday, October 22, 2007

Kimi : Kemenangan Tanpa Banyak Bicara

Selamat untuk Kimi ...

Akhirnya musim 2007, diakhiri dengan kemenangan Kimi di Interlagos, sekaligus menjadikannya sebagai WDC 2007. Sebuah kemenangan yang terjadi ketika peluang itu sangat tipis. Bahkan hanya keajaiban yang mampu merealisasikannya.

Bermula dari GP Australia yang dimenangkan oleh Kimi, perjalanan musim 2007 sungguh sangat berkelok-kelok. Penuh drama dengan cucuran keringat dan air mata. Penuh intrik. Penuh tragedi di luar track. Layaknya sebuah telenovela yang membuat penggemarnya selalu ingin mengikuti perkembangan detik demi detik tentang apa yang terjadi. Baik itu yang terjadi di track, maupun yang terjadi di luar track.

Musim balap 2007, diikuti oleh 11 tim dengan 22 mobil yang dipertandingkan serta 26 pembalap, antara lain :
  • Vodafone McLaren Mercedes (MP4-22) - Fernando Alonso, Lewis Hamilton
  • ING Renault F1 Team (R27) - Giancarlo Fisichella, Heikki Kovalainen
  • Scuderia Ferrari Marlboro (F2007) - Felipe Massa, Kimi Räikkönen
  • Honda Racing F1 Team (RA107) - Jenson Button, Rubens Barrichello
  • BMW Sauber F1 Team (F1.07) - Nick Heidfeld, Robert Kubica, Sebastian Vettel
  • Panasonic Toyota Racing (TF107) - Ralf Schumacher, Jarno Trulli
  • Red Bull Racing (RB3) - David Coulthard, Mark Webber
  • AT&T Williams (FW29) - Nico Rosberg, Alexander Wurz, Kazuki Nakajima
  • Scuderia Toro Rosso (STR2) - Vitantonio Liuzzi, Scott Speed, Sebastian Vettel
  • Etihad Aldar Spyker F1 Team (F8-VII,F8-VIIB) - Adrian Sutil, Christijan Albers, Markus Winkelhock, Sakon Yamamoto
  • Super Aguri F1 (SA07) - Takuma Sato, Anthony Davidson
Saat sesi pembuka yang ditandai dengan gelaran F1 di Albert Park - Melbourne - Australia, sudah berhasil menyuguhkan tontonan menarik dengan hasil yang memuaskan. Kimi yang pertama kali di balik kemudi Ferrari berhasil menjadi juara. Sementara Alonso yang pertama kali di balik kemudi McLaren berhasil meraih podium kedua. Sedangkan Hamilton yang merupakan rookie berhasil meraih podium ketika, dari start di urutan 4.

Race demi race berlanjut, dengan persaingan seru antara McLaren, Ferrari, dan BMW. Sementara William, Renault, Toyota, dan Redbull Racing bersaing seru di papan tengah.

Hingga race ke-9 di Inggris, Hamilton yang masih merupakan rookie, berhasil tercatat sebagai rookie pertama yang nangkring di podium 9 berturut-turut pada 9 race pertama. Pada race tersebut, Hamilton yang berharap meraih juara di kandangnya, harus melorot di urutan ke-3 di bawah Kimi dan Alonso. Padahal Hamilton memulai balapan sebagai pemegang pole.

Di Nurburgring, balapan diwarnai dengan hujan yang mengguyur lintasan ini, membuat race European Grand Prix ini menjadi salah satu balapan paling amburadul. Banyak pembalap terpaksa harus parkir berjamaah di turn 5 yang baru diberi nama Schumacher S corner. Balapan ini akhirnya dimenangi oleh Alonso, dengan hanya menyisakan 13 pembalap yang berhasil melewati garis finish. Hamilton yang pada saat kualifikasi harus mengalami kecelakaan, akhirnya harus menerima balapan pertamanya tanpa point di musim ini. Sementara Kimi harus berakhir sebelum finish karena faktor hidrolik.

Pada pertengahan Juli 2007, McLaren harus dihantam masalah yang besar. Kasus Spygate atau Stepneygate yang terjadi, dimana ditemukan 780 dokumen teknis Ferrari di rumah Mike Coughlan setelah istrinya men-copy dokumen tersebut di sebuah layanan copy center. Dokumen tersebut berasal dari Nigel Stepney yang diketahui sejak Februari 2007 menyatakan ketidaksenangannya berada di tim Ferrari. McLaren dinyatakan bersalah karena menyimpan data tim lain, namun tidak dihukum karena tidak ditemukan material Ferrari pada mobil McLaren. Ferrari tidak terima. Dan berusaha mengajukan banding, yang menyebabkan diagendakan hearing pada tanggal 13 September 2007.

Mulai GP Hungaria, perjalanan Formula1 musim ini mulai memasuki masa-masa menegangkan. Pada kualifikasi Alonso berhasil merebut pole. Namun harus diganjar hukuman melorot ke posisi 6, karena dianggap sengaja menahan Hamilton pada saat pitstop yang menyebabkan Hamilton tidak mampu menyelesaikan usahanya mengejar posisi. Sementara Hamilton yang semula di posisi 2 akhirnya memulai balapan dari posisi pole dan akhirnya berhasil memenangi balapan. Namun sial bagi McLaren karena harus mendapat hukuman tidak mendapatkan 15 point yang menjadi haknya, karena dianggap sengaja menahan Alonso beberapa detik.

Pada 13 September 2007, akhirnya McLaren harus menerima kenyataan timnya bersalah. Dan harus dihukum pencoretan semua point yang berhasil dihimpun, serta harus membayar denda 100 juta dolar. Hal ini setelah ditemukan bukti adanya perbincangan tentang material Ferrari oleh MC, FA, dan PdR melalui email dan sms. Pada saat itu, Alonso tidak bersedia hadir dan lebih memilih untuk berkonsentrasi menghadapi balapan di Spa - Belgia.

Balapan Fuji, sebagai pengganti Suzuka Grand Prix, menyuguhkan tontonan menarik di bawah kondisi cuaca yang tidak menentu. Diawali dengan balapan beriringan di belakang SC di hampir 20 lap. Alonso yang mengalami kendala di mobilnya, sehingga kesulitan untuk mengontrol laju mobilnya hingga menghantam tembok. Sementara Hamilton berhasil merebut juara. Pada balapan ini juga terjadi insiden di belakang SC. Vettel harus menghantam Webber, ketika Webber berusaha mengerem laju mobilnya, karena Hamilton dianggap mengerem secara mendadak. Selain itu Renault juga berhasil mencapai prestasi terbaiknya musim ini dengan menempatkan HK di podium kedua.

Andai di China Hamilton tidak melakukan kesalahan, mungkin sejarah akan mencatat rookie pertama yang menjadi WDC. Karena kesalahan tersebut Hamilton tidak mendapat tambahan point, sementara Kimi dan Alonso mampu merapatkan jarak hingga selisih 4 dan 7 point dari Hamilton.

Race terakhir di Brazil, menyuguhkan tontonan paling mendebarkan di musim ini. Hal ini wajar saja mengingat ada 3 pembalap yang berpeluang menjadi WDC dengan berbagai skenario yang diulas di berbagai media. Dimulai dengan pole kualifikasi yang direbut oleh Massa. Dibelakangnya ada Hamilton, Kimi, dan Alonso. Dengan hasil ini saja, sudah terlihat peluang Hamilton menjadi WDC paling besar.

Race dimulai, Massa dengan halus berhasil menutup jalan Hamilton sehingga Kimi berhasil naik ke posisi 2. Berikutnya, karena tertahan oleh Kimi, Hamilton harus rela didahului oleh Alonso. Dengan sedikit memaksa, Hamilton yang berusaha merebut kembali posisi dari Alonso harus melebar dan turun ke posisi 7. Beberapa lap kemudian Hamilton berusaha memperbaiki posisi. Namun sayang sekali kendala mesin harus menghampiri Hamilton. Walau tidak sampai DNF, Hamilton harus rela berjuang dari posisi 18. Hingga saat ini, peluang terbesar ada pada KR dan FA. Menjelang lap-lap akhir, Kimi berhasil mendahului Massa, sementara FA masih berada beberapa detik di belakangnya. Pada saat bersamaan, Hamilton sudah berada di posisi 7 kembali. Hingga saat ini peluang terbesar ada pada Kimi, karena Hamilton dengan usahanya yang keras tetap akan sulit mengejar ketinggalan dari Heidfild yang berada di posisi 6. Apalagi harus merebut posisi 5. Karena jika berhasil merebut posisi 6 pun, yang menjadi WDC tetap Kimi, karena Kimi berhasil menjadi juara 6 kali sementara Hamilton baru 4 kali.

Akhirnya, race berakhir. Kimi, Massa, dan Alonso berhasil mencapai podium. Sementara Hamilton tetap tertahan di posisi 7. Dengan demikian point Kimi 1 angka lebih baik dari duo McLaren yang sama-sama mengumpulkan angka 109. Sedangkan runner up direbut oleh Hamilton yang menduduki podium kedua lebih sering dari pada Alonso.

Begitu race Brazil berarkhir dengan Kimi sebagai juara, sekaligus WDC 2007, maka berakhir pula gelaran balap formula one musim ini. Nafas panjang saya tarik beberapa kali, setelah mengikuti race yang hanya berjumlah 17 kali namun serasa bertahun-tahun.

Taman Bungkul di Minggu Pagi

Taman bungkul hingga minggu pagi ini, masih saja banyak dikunjungi oleh masyarakat. Taman ini terletak di jalan Darmo Surabaya.

Ada yang bermain-main sepak bola.



Air mancurnya walau tidak tinggi, namun cukup menyegarkan.



Taman bermain untuk anak, banyak digemari oleh masyarakat yang datang dengan mengajak anak-anaknya. Bahkan hingga yang masih balita juga ada.




Walaupun sudah ada larangan untuk PKL, ternyata itu bukan masalah berarti bagi PKL. Mereka tetap enjoy menjajakan barang dagangannya di dalam area Taman Bungkul. Bahkan berada di area untuk pejalan kaki. Kebanyakan mereka berdagang makanan ringan dan mainan anak-anak dan berpusat di sekitar area untuk bermain anak-anak.



Telepon umum mungkin mulai ditinggalkan, namun Taman Bungkul tetap saja menyediakan fasilitas tersebut bagi yang membutuhkan.



Taman Bungkul serasa lebih lengkap dengan keberadaan area extreme ...



Sebagai layaknya sarana untuk umum, di sini juga terdapat pos jaga, dengan penjaga yang aktif siap membantu memberikan layanan. Sayangnya ketika mencoba mengelilingi kawasan ini, saya tidak menemukan satu pun petugas penjaga yang berpatroli. Satu-satunya petugas yang nampak, hanya yang sedang bertugas di pos jaga saja.

Thursday, October 18, 2007

Lebaran, Kecelakaan Ternyata Tidak Libur

Kamis, 11 Oktober, sekitar jam 8 malam, bersama istri dan anak saya pulang menuju kediaman orang tua saya di Hulaan - Menganti - Gresik. Seharusnya besok sudah hari raya, jika menurut pendapat Muhammadiyah. Sementara organisasi islam lainnya memilih mengikuti pemerintah, melaksanakan lebaran hari Sabtu. Tapi tentu saya tidak akan menyinggung urusan yang sebenarnya tidak saya inginkan di postingan kali ini.

Saya lebih ingin menyoroti apa yang terjadi pada tanggal 13 Oktober 2007. Hari Sabtu. Artinya semua umat Islam di Indonesia sudah merayakan Lebaran. Baik yang meyakini lebaran hari Jumat, ataupun yang meyakini lebaran hari Sabtu.

Siangnya, sepanjang perjalanan saya melihat banyak pengendara motor yang tidak menggunakan helm pengaman. Biasanya sih memang ada saja yang tidak menggunakan helm pengaman. Tapi ketika lebaran, seakan-akan ada istilah libur untuk mentaati peraturan lalu lintas. Dan hal ini terjadi juga pada tahun-tahun sebelumnya. Entah kemana para polisi yang biasanya cukup lihai mencari pelanggar aturan lalu lintas ini. Mungkin mereka juga harus silaturrahim ke sanak familinya. Sehingga lalu lintas dinyatakan bebas. Tak perlu mematuhi peraturan lalu lintas juga tidak apa-apa.

Tentang menggunakan helm pengaman, atau memanfaatkan sabuk pengaman, bagi sebagian besar kalangan hanya dianggap sebagai prasyarat agar tidak ditangkap petugas polisi. Itu saja. Jadi tidak ada sama sekali keinginan untuk berjaga-jaga dari kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Baik karena kelalaian kita, atau karena kelalaian orang lain. Ibarat sholat, masih dikerjakan karena ada mertua yang mengawasi. Jika tidak ada mertua, nggak sholat juga nggak apa-apa.

Pernah suatu ketika, saya baru saja pulang dari luar pulau. Mendarat di bandara Juanda Surabaya. Untuk menuju rumah, saya memanfaatkan saja taksi bandara yang dimonopoli oleh koperasi bandara Juanda. Saya memilih duduk di bangku depan. Pada saat itu saya lupa menggunakan kembali sabuk pengaman, setelah saya lepaskan ketika harus mengeluarkan HP dari saku celana. Lantas, sang sopir (ST) pun mengingatkan saya (SS) sebagai berikut :
ST : "Maaf mas, sabuknya dipakai, takut nanti kalau-kalau ada polisi."
SS : "Memangnya kalo ada polisi kenapa mas ?"
ST : "Ya nanti repot mas, buwuh kita nanti."
SS : "Brarti kl nggak ada polisi nggak perlu sabuk pengaman juga nggak papa ya mas ?"
ST : "Ya..gitu lah mas"
SS : "Pasti kalo nggak ada polisi kita selalu selamat kl sewaktu-waktu ada tabrakan"

Itulah sebabnya, banyak sekali sabuk pengaman yang digunakan seperlunya saja, yang penting terlihat menggunakan, sudah dianggap cukup.

Kembali ke kejadian di saat lebaran, saat di mana kita libur mentaati peraturan lalu lintas.

Hari Rabu, 17 Oktober 2007, saya dan istri kembali pulang ke kediaman orang tua di Hulaan. Bermaksud untuk melanjutkan silaturrahim ke sanak famili yang belum dikunjungi. Saat itulah saya ketemu dengan teman saya di jalan. Sambil bersalam-salaman meminta maaf, perhatian saya tertuju ke seseorang yang duduk di boncengan teman saya tersebut. Rupanya baru saja mengalami kecelakaan. Dan ada luka baru yang turut tercipta dari pelipis, terputus-putus hingga mencapai dagu. Langsung saja saya menanyakan apa yang terjadi dengan seseorang tersebut.

Rupanya seseorang yang ternyata adik dari teman saya tersebut baru saja mengalami kecelakaan ketika hendak bersilaturrahim ketika lebaran beberapa hari yang lalu. Ketika hendak belok kiri, dia lupa menggunakan lampu sign (reteng). Sehingga pengendara lain di belakangnya menjadi kalang kabut dan berusaha menghindar. Namun sayangnya tas yang disandang pengendara tersebut menyangkut di setir motor adik teman saya itu. Kontan saja justru adik teman saya yang kehilangan kendali atas motornya. Dan setelah oleng sesaat, motor adik teman saya terjatuh, dengan posisi jatuh yang menyebabkan goresan pada area wajah adik teman saya tersebut. Karena adik teman saya tersebut sedang tidak menggunakan helm pengaman.

Memang sih, tidak terlalu parah, hanya goresan-goresan kecil. Namun tetap saja akan sangat mengganggu, apalagi di saat bersilaturrahim. Pasti akan ada enegri tambahan yang harus dikeluarkan untuk bercerita tentang kejadian yang dialami tersebut.

Dalam hati saya mengatakan :
Ternyata waktu lebaran sekalipun, kecelakaan itu tidak ikutan libur. Hehehe ...

Wednesday, October 17, 2007

Mencoba Berkenalan Dengan Kartu Kredit Syariah

Kartu Kredit, sudah menjadi salah satu penghuni penting di dompet kita. Itu artinya kartu kredit sudah semakin menjadi bagian penting dari konsep belanja masa kini. Tentunya dengan berbagai komentar positif dan negatif yang menyertainya.

Dengan sistem bunga yang masih dibebani lagi dengan bunga, menjadikan pemilik kartu kredit banyak yang ancur-ancuran berjuang memepertahankan diri dari gempuran kejamnya sisi negatif kartu kredit. Bahkan ada yang harus ganti nomor telepon, pindah rumah, dan lain sebagainya, hanya karena kurang mampu mengelola penggunaan kartu kredit dengan baik.

Nah, awal ramadhan tahun ini (1428H, red) ada sedikit berita yang agak berbeda dari teman saya, Peter. Ternyata kini ada kartu kredit model baru. Kartu Kredit Syariah. Bank yang menerbitkan adalah Bank Danamon, dengan nama produk DIRHAM CARD.

Akhirnya saya mencoba mencari data contact person kartu kredit ini, melalui mbah Google. Saya temukan salah satu contact person yang berada di kota saya, Surabaya. Segera saya hubungi, dan berlanjut dengan janjian untuk membahas tentang rencana saya mengajukan aplikasi untuk kartu kredit syariah pertama di Indonesia ini.

Setelah bertemu, saya mendapatkan beberapa brosur tentang produk ini. Di brosur produk tersebut terdapat sebuah klaim yang bertuliskan :
DIRHAM CARD dari Danamon Syariah, pengganti kartu kredit pertama yag didasari oleh Prinsip Syariah.
  • Penerapan Ijarah Principle, tidak mengenal sistem bunga melainkan dikelola dengan sistem biaya jasa bulanan yang berdasarkan prinsip keadilan.
  • Goodwill Investment, sebagai prasyarat di mana kita diharuskan menyimpan dana sebesar 10% dari limit pembiayaan yang disetujui, yang hasilnya dapat kita nikmati atau digunakan untuk memastikan kesempurnaan ibadah (zakat, infaq, dan shodaqoh)
Selain itu, DIRHAM CARD ini juga menawarkan keunggulan antara lain :
  1. Bebas Bunga Sesuai Syariah, satu-satunya kartu yang bebas riba, tidak mengenal bunga, apalagi bunga berbunga dan dikelola secara prinsip syariah.
  2. Lebih Murah, konsep biaya timbul dari DIRHAM CARD lebih murah dibandingkan dengan kartu kredit biasa.
  3. Berfungsi Sama Seperti Kartu Kredit, memanfaatkan jaringan MASTER CARD sehingga dapat diterima di berbagai merchant berlogo Master Card di seluruh dunia.
  4. Peduli Dengan Sesama, denda keterlambatan atas pembayaran tidak dibukukan sebagai keuntungan bank, melainkan akan disalurkan untuk kepentingan sosial & kemanusiaan melalui Lembaga Amil Zakat & Lembaga Sosial terkemuka lainnya.
Cukup menarik bukan ? Sayangnya hingga kini saya masih belum mengirimkan kekurangan berkas-berkas yang rencananya saya kirim via fax. Padahal saya sudah mengisi formulir pengajuan aplikasinya.

Jika aplikasi ini disetujui, mungkin nanti saya akan bercerita lebih jauh tentang perbedaan antara kartu kredit konvensional yang pernah saya miliki dengan kartu kredit syariah pertama di Indonesia ini.

Memilih Kartu Kredit, Menghindari Jeratan Utang

PERANG kartu kredit antarbank mulai menemukan momentumnya. Bank-bank dengan agresif menawarkan produk kartu kredit dengan banyak pesona di dalamnya. Ada yang bebas iuran tahunan (annual fee) dan tidak sedikit yang membanjiri hadiah jika Anda semakin sering menggunakan kartu kredit. Juga, cash advance yang tinggi dan kemudahan menaikkan plafon pinjaman serta point reward. Di sisi lain, salah memilih dan mempergunakan kartu kredit akan menjebak pemegang kartu ke sumur utang yang dalam.

NAH, agar Anda pemegang kartu kredit tidak dijerat utang seumur hidup dan dikejar-kejar tukang tagih (debt collector) yang terkadang kasar dan mempermalukan Anda di hadapan teman-teman kantor, berikut tips memilih kartu kredit dan sekaligus menggunakan kartu kredit dengan bijak.

Ada tiga langkah penting yang harus dicermati dalam memilih dan menggunakan kartu kredit.

Memilih penerbit kartu kredit yang kredibel dan kemudahan yang di dapat dari kartu kredit.

DALAM memilih bank penerbit kartu kredit, ada sejumlah hal yang harus Anda perhatikan. Pertama, apakah bank penerbit kartu kredit tersebut cukup kredibel, misalnya apakah bank tersebut sudah lama menerbitkan kartu kredit. Hal ini menyangkut kerapian administrasi transaksi.

Dalam banyak kasus, bank hanya mengejar target pemegang kartu sehingga memberi kemudahan yang berlebihan pada awalnya, tetapi belakangan hari kemudahan itu hilang. Pilihlah bank penerbit kartu kredit yang berpengalaman. Kedua, apakah kartu kredit Anda bisa diterima di banyak tempat (merchant), termasuk jika Anda ke luar negeri. Ketiga, apakah suku bunga yang diberlakukan cukup kompetitif atau lebih rendah.

Faktor suku bunga menjadi penting bila Anda termasuk orang yang tidak disiplin atau sering "lupa" membayar tagihan. Selain itu, bukan berarti bank yang mengenakan suku bunga nol lebih murah dibandingkan bank yang memberi suku bunga, misalnya, tiga persen.

Berhati-hatilah, sebab bank yang menetapkan suku bunga nol tersebut mengharuskan pemegang kartu mengangsur bulanan secara tetap, dan kalau dijumlahkan masih lebih besar bila membayar dengan sistem bunga. Contohnya, Anda membeli komputer seharga Rp 6 juta. Jika tanpa bunga, Anda akan membayar Rp 500.000 setiap bulan selama setahun. Faktanya, Anda membayar cicilan lebih besar dari Rp 500.000 tiap bulannya.

Keempat, apakah iuran tahunan yang dikenakan murah atau mahal. Namun, belum tentu juga bank yang membebaskan iuran tahunan pada tahun pertama akan lebih murah di tahun kedua, dan selanjutnya. Kelima, apakah bank penerbit memberi kemudahan dalam membayar. Misalnya, jika Anda hendak membayar tagihan, apakah Anda harus datang ke bank atau lewat ATM. Ini pun perlu teliti karena setiap Anda membayar lewat ATM pun dikenakan biaya. Tarif pembayaran ini tidak seragam, ada yang Rp 8.000 per pembayaran dan ada yang Rp 10.000 per pembayaran. Keenam, apakah kartu kredit Anda dilengkapi asuransi? Pilihlah kartu yang dilengkapi asuransi dan sekaligus kartu diskon.

Memilih jenis kartu kredit, apakah jenis silver, gold, atau platinum.

LANGKAH kedua adalah memilih jenis kartu, apakah silver, gold, atau platinum. Ketiga jenis kartu itu mengandung konsekuensi tersendiri sehingga dalam memilih jenis kartu Anda harus menyesuaikan dengan kemampuan kantong Anda. Jika kantong Anda hanya berkelas silver dengan plafon pinjaman Rp 6 juta, jangan sekali-kali Anda memegang kartu gold dengan plafon Rp 20 juta, terlebih memegang kartu jenis platinum yang punya plafon pinjaman Rp 50 juta.

Mengapa? Ini menyangkut potensi kerawanan terjerat utang. Kuncinya, jika Anda punya penghasilan Rp 6 juta per bulan, seperti lazimnya rumus utang, Anda jangan lebih mempunyai cicilan utang per bulannya sebesar 30-40 persen atau sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta dari total penghasilan Anda. Masalah akan muncul jika Anda masih harus mengangsur mobil, rumah, atau utang barang lainnya. Lalu, dari mana cicilan utang kartu kredit Anda? Bisa jadi Anda akan mengorbankan kebutuhan konsumsi atau Anda akan dililit utang seumur hidup Anda.

Cara pandang Anda terhadap kartu kredit itu sendiri.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah sikap pandang Anda terhadap kartu kredit itu sendiri. Jangan sekali-kali belanja dengan kartu kredit semata-mata mengejar poin reward atau hadiah. Akan tetapi, belanjalah sesuai kebutuhan dan kemampuan kantong Anda. Kuncinya, jika Anda belanja dengan kartu kredit setiap bulan Rp 3 juta, pada akhir bulan Anda harus membayar Rp 3 juta.

Langkah itu akan membuat Anda tidak perlu membayar bunga. Namun, jika Anda hanya membayar minimum tagihan, sisa utang Anda akan terkena bunga. Apabila pada bulan kedua dan ketiga Anda hanya membayar tagihan minimum, padahal pada bulan tersebut Anda masih menggunakan kartu kredit dengan tambahan utang, Anda termasuk orang- orang yang akan "mabuk utang" karena outstanding utang Anda bertambah dan beban bunga pun makin besar.

Pada dasarnya, kartu kredit itu bukanlah sebagai instrumen kemudahan untuk berutang, melainkan harus diperlakukan sebagai alat untuk memudahkan dan keamanan dalam melakukan transaksi. Sikap dasar itu harus melandasi setiap pemegang kartu kredit jika tidak ingin hidupnya disandera utang dan didatangi oleh debt collector.

Banyak kasus pemegang kartu kredit yang terjebak dalam jeratan utang karena memandang kartu kredit sebagai kemudahan berutang. Padahal, kartu kredit itu sebagai alat pengganti transaksi uang tunai yang aman dan mudah.

Eko B Supriyanto Direktur Biro Riset InfoBank

Monday, October 15, 2007

Tips Aman Menggunakan Kartu Kredit

1. Pada saat pengajuan aplikasi baru
  • Usahakan jangan pernah mengajukan pembuatan kartu kredit melalui agen (Seperti yang banyak di mal mal, restaurant dan supermarket) walaupun mereka pakai fasilitas bank tertentu, tetap saja mereka bukan pegawai bank tetapi pegawai perusahaan agen yang bekerja sama dengan bank tertentu tersebut.
  • Kalau mau buat kartu kredit diusahakan agar datang langsung ke Bank/Lembaga Keuangan penerbit kartu kredit ke divisi card center nya (Kartu Kredit) atau minimal ke cabang bank tersebut.
  • Jangan hanya melihat iuran tahunan yang gratis saja untuk tahun pertama, sehingga tahun berikutnya tutup kartu dan mencari lagi yang gratis iuran tahunan lagi. Disini sangat rawan data anda bocor ke orang lain.Karena kita tidak tahu oknum dari suatu institusi yang nakal.
  • Kredit limit diusahakan adalah maksimal 1/2 dari Take Home Pay kita (Yg ideal pinjaman adalah 1/3 penghasilan kita), bila terlalu tinggi minta turun limit saja, daripada susah bayarnya.

2. Pada saat sudah memiliki Kartu Kredit
  • Usahakan selalu untuk membayar lunas keseluruhan tagihan sebelum jatuh tempo, sehingga anda terhindar dari biaya dan bunga yang cukup tinggi
  • Rate bunga kartu credit selalu diatas bunga pinjaman lainnya karena kartu kredit adalah pinjaman tanpa agunan, biasanya persentase rate adalah perbulan, sehingga anda harus mengalikan dengan 12 untuk mengetahui rate setahunnya.
  • Perhitungan bunga kartu kredit adalah sejak dari kita transaksi atau pengambilan tunai sudah berjalan bunganya, namun kalau kita bayar lunas (Full Payment) sebelum jatuh tempo maka kita dibebaskan bunga.
  • Jangan pernah menginformasikan data yang ada di kartu kredit kita kepada orang lain, termasuk saudara dekat, baik nomer kartu, masa berlaku, nama yang tercetak di kartu, dan lain sebagainya. Waspada terhadap marketing via phone (Tele marketing) yang mengatakan seolah olah dari Bank penerbit kartu dan ada kerjasama dengan mereka baik asuransi, hotel, club, dsbnya ingat itu cuman trik mereka, dan jangan pernah kasih tahu nomer kartu anda ke mereka !!! serta data data lainnya termasuk Bank penerbit kartunya.
  • Diusahakan pada saat menggesek kartu kedit, kasir menggesek di depan kita, biasa terjadi khususnya di restaurant kartu kita dibawa dulu ke kasir baru mereka yang gesek tanpa kehadiran kita, nah hal ini sebisa mungkin di hindari. Selalu gesek di hadapan kita.
  • Jangan pernah memesan barang via internet dengan menyebutkan kartu kredit kita. Hindari cara pembelanjaan model begini terlebih lagi bila transaksi di Warnet dan di perusahaan yang tidak dapat dipercayai (Tidak Bonafid)
  • Periksa selalu kartu kredit anda, bila hilang segera lapor ke Bank Penerbit kartu untuk menghindari penyalahgunaan.
  • Jangan berprilaku konsumtif, merasa punya kartu kredit bisa di cicil dan ingat tagihan tetap harus anda bayar, jangan memberatkan anda sendiri
  • Punya kartu kredit jaman sekarang bukan suatu kemewahan dan prestise, jadi nggak perlu punya kartu kredit berderet, saran saya cukup 1 dari Visa dan 1 lagi dari Master Card dengan dua penerbit yang berbeda, yang memberikan benefit yang paling banyak dan bagus. Misalnya diskon di supermarket sekian persen, diskon makan sekian persen, dsbnya
Semoga beberapa tips ini dapat berguna, dan yang lain dapat menambahkan lagi bila dirasa msih ada yag kurang.

Sumber : Iyus



Wednesday, October 10, 2007

Rasa Sayange Seharusnya Memang Milik Kita

Indonesia protes,
bangsanya bereaksi ...
ada yang marah, ada yang emosional, ada yang misuh-misuh, ada yang berusaha menyikapi secara bijaksana ...

Tak lain dan tak bukan adalah karena kasus lagu Rasa Sayange yang digunakan oleh Malaysia.

Rasanya sungguh keterlaluan negara sebelah itu, sudah banyak yang diambil alih dari kekayaan kita. Baik itu pulau, kayu, budaya, dan lain-lain ...

Namun ternyata kita cuman bisa bereaksi, sebagaimana yang sudah terjadi sebelumnya. Susah sekali rasanya kita berlaku seperti pepatah "Sedia payung sebelum hujan". Yang ada, sudah basah kehujanan baru bingung mencari payung.

Indonesia protes,
namun Malaysia cuma menjawab singkat, BUKTIKAN JIKA RASA SAYANGE ITU ADALAH MILIK INDONESIA ...

Usaha pun dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya seperti yang ditulis di sini.


Monday, October 08, 2007

Tim Tango at World Cup 1986

1 Almirón2 Batista3 Bochini4 Borghi5 Brown6 Passarella7 Burruchaga8 Clausen9 Cuciuffo10 Maradona11 Valdano12 Enrique13 Garré14 Giusti15 Islas16 Olarticoechea17 Pasculli18 Pumpido19 Ruggeri20 Tapia21 Trobbiani22 Zelada

Coach: Bilardo

Sunday, October 07, 2007

The Hidden Message in Water

Dahulu saya menganggap orang yang bisa sembuh dari penyakitnya setelah minum air yang telah diberi doa oleh kiai adalah lebih karena sugesti terhadap air tersebut.

Atau air zamzam yang dianggap mampu memberikan manfaat, dahulu juga saya anggap sebagai sesuatu yang terlalu dilebih-lebihkan.

Namun, pandangan saya menjadi sedikit berubah setelah Dr. Masaru Emoto, seorang ilmuwan Universitas Yokohama - Jepang, menulis buku "The Hidden Message in Water". Buku tersebut mengulasi tentang air yang bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.

Buku tersebut juga secara ilmiah mampu menjelaskan tentang hal-hal yang saya sampaikan pada awal tulisan ini.

Untuk lebih jelasnya, silahkan mengunjungi :

http://www.masaru-emoto.net/english/entop.html
http://www.life-enthusiast.com/twilight/research_emoto.htm

Hemat Kertas untuk Selamatkan Bumi

Sudahkah Anda Hemat Kertas untuk Selamatkan Bumi?

Ternyata, cara kita mengonsumsi kertas turut menyebabkan punahnya hutan beserta flora & fauna didalamnya. Dampaknya, jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer meningkat!

74% dari total emisi gas rumah kaca Indonesia (tahun 1994) dihasilkan dari kegiatan penebangan dan kebakaran hutan.

Saat ini, konsumsi kertas Indonesia tahun 2005 sebesar 5,6 juta ton.

Dibutuhkan sekitar 22,4 juta meter kubik kayu untuk memproduksinya. (gambar: grafik konsumsi kertas di http://www.wartaekonomi.com/indikator.asp?aid=6728&cid=25)

Apa yang bisa kita (Anda dan Saya) lakukan?

- Kurangi penggunaan kertas dan tisu

- Gunakan dua sisi kertas

- Hindari mencetak dokumen, gunakan softcopy

- Gunakan kertas daur ulang

- Salurkan sampah kertas Anda ke pemulung atau industri kertas daur ulang

Kurangi Penggunaan Kertas untuk Selamatkan Bumi dari Pemanasan Global!

Informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Program Iklim dan Energi
WWF-Indonesia
Kantor Taman Blok A9 Unit A1
Kawasan Mega Kuningan. Jakarta 12950
www.wwf.or.id/climate
climate@wwf.or.id
576 10 70 #205
576 10 80 (fax)

Saturday, October 06, 2007

MerCOOOONNNN

Ada yang tidak kenal dengan MERCON ? Atau istilah Endonesa-nya PETASAN ? Jika sampai tidak kenal, saya yakin Anda sedang tidak sadarkan diri.

Walau sekarang pemerintah sudah melarang mercon ini, namun jika kita perhatikan di kampung-kampung, masih saya terdengar DAR DER DOR suara petasan (niru gaya lagunya Iwan Fals).

Membicarakan mercon, saya selalu teringat pada 2 kejadian bersejarah yang terjadi pada jaman dahulu kala.

Kejadian pertama : jari-jari saya hampir hancur karena mercon. Ini terjadi ketika saya berumur 9 tahun. Waktu itu saya masih tinggal di Bogor (waduh kangen aku dengan udara sejuknya BOGOR yang kini kian menghilang). Pada saat menjelang lebaran, saya turut keluarga pulang kampung ke Menganti, Gresik. Desa tempat nenekku berada. Di sana, saya sudah sangat akrab dengan anak-anak sebaya. Karena memang saya juga pernah menghabiskan waktu kecil di desa Menganti tersebut.

Singkat cerita, saya dan beberapa rekan sedang MERCON-an di dekat DAM (tempat penampungan air). Mercon disulut dengan menggunakan obat nyamuk, lalu dilemparkan ke udara. Hingga akhirnya, ketika saya sedang menyulut mercon, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang terasa sangat dekat dengan telinga. Hal ini tentu membuat saya super duper kaget. Bahkan sampai lupa jika di tangan saya masih ada sebuah mercon yang sedang aktif. Tak ayal, mercon tersebut meledak juga. Untunglah refleks saya membuat mercon tersebut terlepas dari tangan saya. Namun ledakan yang dahsyat terjadi tidak jauh dari tangan saya, mungkin sekitar 10 hingga 20 cm saja. Lalu, tiba-tiba tangan saya terasa sangat panas. Bercak-bercak bubuk mercon banyak menempel di tangan saya.

Dengan cepat, rekan-rekan saya segera membawa saya ke Dokter setempat untuk disuntik anti infeksi. Setelah menjalani perawatan seperlunya, akhirnya tangan saya diperban. Mulai jari hingga pergelangan tangan. Lalu seperti lazimnya orang yang terkena patah tangan, tangan saya tersebut juga digendong dengan kain yang diikatkan pada leher saya.

Kejadian kedua : Terjadi ketika saya sedang duduk di bangku SMP. Kelas 2. Masa saya sedang nakal-nakalnya. Waktu itu, ada seorang guru yang benar-benar membuat saya benci setengah mati. Selain karena sikapnya yang arogan, guru tersebut juga sering melakukan pendekatan tidak lazim ke murid-murid perempuan. Salah satunya adalah si XXX, teman perempuan yang saya incar sejak dia baru masuk kelas 1. Anak ini memang adik kelas saya. Hanya dalam waktu 3 bulan, pedekate saya berhasil, dan saya akhirnya mempunyai hubungan khusus dengannya. Memang sih tidak bisa disebut pacaran, karena waktu itu tentu tidak seperti jaman sekarang. Di mana anak-anak SD saja sudah mengenal betul pacaran. Lha wong SINETRON-SINETRON tidak mendidik yang banyak tayang di TV mengajarkan semuanya.

Sedikit gambaran tentang Si XXX ini, dia sangat mirip dengan model yang ada di klip lagu BOLA-nya Ona Sutra. Bagi yang seangkatan dengan saya, mungkin juga tahu lagu tersebut, dan juga masih SMP saat itu. Waduh kok bayangannya langsung ada di benak saya ya ? Gimana ya kabarnya sekarang ? Kabar terakhir yang saya dengar, anaknya yang pertama sudah SD. Dan kabar itu saya dengar sekitar 5 tahun yang lalu. Mungkin sekarang anaknya sudah SMP. Maklum dia sudah menikah ketika masih kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya.

Nah, ketika saya tahu si guru tadi mulai mendekatinya, maka rencana untuk memberikan pelajaran pun mulai tersusun dengan sendirinya di kepala saya. Berbagai alternatif mulai tumbang satu persatu, hingga muncullah satu pemenang. MERCON.

Akhirnya, sebuah mercon berkekuatan ringan saya desain sedemikian rupa dengan sumbu sebuah obat nyamuk. Berdasarkan prediksi, obat nyamuk itu akan membakar sumbu setelah 3 jam. Pada saat istirahat, ketika sedang sepi-sepinya, saya merealisasikan niat jahat tersebut. Mercon saya letakkan di sebelah luar jendela tepat di samping meja guru. Jika tidak benar-benar melongok keluar, tentu tidak akan tahu ada obat nyamuk terbakar di sana. Selain itu, didukung dengan letak SMP saya yang agak terpencil, di mana banyak warga sekitar yang membakar sampah, sangat mendukung rencana saya tersebut. Dan terbukti, selama 1 jam obat nyamuk menyala, tidak ada yang curiga sama sekali.

Setelah istirahat, masuklah guru Matematika yang berperawakan kecil, berkacamata, namun sangat manis sekali, karena sering tersenyum di sela-sela mengajar. Guru ini banyak disukai murid-murid karena orangnya baik dan tidak suka menghukum ketika ada yang tidak membuat PR. Selain karena mudah dalam menyampaikan matematika yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang mengerikan, tentu karena alasan yang sudah saya sampaikan sebelumnya.

Ketika sedang asyik mengajar, tiba-tiba DHUUUUAAAAARRRR. Mercon meletus. Seisi kelas kaget. Sementara ibu guru langsung duduk di kursi sambil tangannya mengelus-elus dada. Tampak sekali wajahnya menggambarkan kekagetan yang luar biasa. Sementara saya sendiri hanya terdiam. Bingung. Mengapa kok meletusnya sekarang ? Harusnya kan masih satu jam lagi, tepat ketika guru incaran saya akan masuk pada mata pelajaran berikutnya. Sambil memikirkan mengapa bisa meletus secepat itu, mulai timbul perasaan bersalah. Perasaan yang hingga kini masih teringat jelas di pikiran saya. Maafkan saya bu guru, bukan Anda yang menjadi sasaran kemarahan saya. Atau lebih tepat disebut kecemburuan saya.

Surabaya, Macet Cet Cet

Salah satu alasan utama yang menyebabkan saya kurang senang tinggal dan bekerja di Jakarta adalah karena MACET. Sehingga akhirnya hingga sekarang saya masih menetap di Surabaya. Bahkan hingga berkeluarga sekarang ini. Lha wong istri saya juga orang Surabaya.

Tapi setahun terakhir ini, kemacetan yang sudah mulai melanda Surabaya, semakin menjadi-jadi. Jika semula hanya sebatas pagi dan sore. Lalu berkembang menjadi pagi, siang, sore. Kini, hampir sepanjang siang hari hingga jam 9 malam, lalu lintas benar-benar mulai membuat pusing kepala.


Hari Jumat malam hingga Sabtu malam adalah waktu yang paling padat. Khususnya jalur yang melalui area-area perbelanjaan yang kini tersebar di pelosok Surabaya. Apalagi Jumat sore kemarin, seakan-akan warga Surabaya tumplek blek di jalan. Apalagi kalau tidak belanja kebutuhan menjelang lebaran.

Thursday, October 04, 2007

Pemegang Credit Card, Berhati-Hatilah

Apakah kita adalah pemegang credit card ?

Jika ya, tentunya kita sudah merasakan keuntungan memanfaatkan barang yang satu ini. Namun bisa jadi, kita justru merasa lebih dirugikan dengan harus membayar, membayar, dan membayar yang tiada henti-hentinya.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kita perhatikan tentang credit card :
  1. Usahakan semaksimal mungkin kita tidak terlambat dalam melakukan pembayaran tagihan. Kalau perlu lakukan pembayaran pada H-2, atau lebih awal lebih baik lagi. Catat baik-baik tanggal jatuh tempo. Simpan pada reminder di handphone. Lingkari tanggal tersebut pada kalender. Jika memungkinkan buat countdown dan pasang di dinding kamar kita.
  2. Misalnya pagu yang diberikan adalah 5 juta, maka kita harus memastikan yang kita gunakan adalah tidak lebih dari 4,7 juta. Jangan sekali-kali menggunakan hingga melebihi pagu yang diberikan. Lho mengapa kok hanya boleh 4,7 juta saja ? Yang 300rb digunakan untuk jaga-jaga apabila ada biaya-biaya administrasi yang tidak kita ketahui. Misalnya biaya tahunan, interest, dan lain-lain.
  3. Jika kita ingin mentransfer saldo hutang kita di credit card A ke credit card B, dengan harapan bunga / APR yang lebih rendah, maka lakukan dengan penuh seksama. Jangan sampai biaya transfer tersebut lebih merugikan kita dari pada tetap bertahan pada credit card A. Hati-hati pula dengan penawaran bunga yang lebih rendah di credit card B, padahal ternyata hanya berlaku untuk 6 bulan pertama. Sementara untuk bulan-bulan berikutnya ternyata lebih besar dari pada yang dikenakan oleh credit card A.
  4. Jangan sekali-sekali berpikir untuk melakukan penarikan uang tunai dari credit card kita. Kecuali jika benar-benar sangat terpaksa. Setiap penarikan uang tunai akan dikenakan bunga yang lebih besar dari pada belanja. Selain itu juga ada biaya administrasi penarikan yang memiliki nilai minimum, misalnya 40rb.
Semoga bermanfaat.