Friday, March 30, 2007

Mengenang Sejenak Bersama Chrisye

Pagi ini, 30 Maret 2007, sekitar pukul 04.08 WIB, Chrisye, salah satu penyanyi legendaris negeri ini telah menghadap ke hadirat Ilahi. Penyanyi yang bernama asli Chrismansyah Rahadi ini meninggal setelah mengidap kanker paru-paru sejak Agustus 2005.



Entah kapan waktu dan tanggalnya, yang jelas saat itu saya masih tercatat sebagai mahasiswa ITS, dan masih senang mendengarkan radio Colors FM yang studionya terletak di sebelah kampus Unair yang di Sutorejo. Dan tentu saja pada hari Jumat.

Pada saat itu Chrisye tengah menjadi guest di radio tersebut. Dan ketika waktu Sholat Jumat telah tiba, Chrisye segera berangkat menuju ke Masjid ITS. Masjid JMMI.

Pada saat khutbah, posisi saya masih 1 baris di belakangnya. Dan saya pun tidak menyadarinya. Karena saya belum pernah sama sekali bertemu dengannya. Jadi saya tidak mengenalinya, ketika Dia dengan mengenakan baju putih panjang selutut ada di depan saya.

Ketika sholat jumat berjamaah mulai dilaksanakan, saya maju satu shoft dan tepat berada di sampingnya. Saya pun saat itu masih belum menyadarinya. Saya baru sadar sedang berada di sampingnya adalah ketika selesai sholat. Ketika saling bersalam-salaman dengannya. Benar-benar sesuatu yang sangat tidak disengaja ketika harus berjumpa langsung dengan salah satu legendaris bangsa, yang mulai menjadi mualaf sejak 1982.

Selamat jalan Chrisye. Semoga amal ibadahmu di terima di sisi-Nya. Amiin.

Thursday, March 29, 2007

Berganti Status

Sejak 26 Maret 2007 kemarin, saya resmi berganti status. Dari hanya sebagai suami, menjadi sebagai ayah. Tepatnya ketika anak saya yang pertama, Icha, lahir ke muka bumi ini. 26 Maret 2007 jam 07:00 WIB.

Dengan berat 3.6 kg dan panjang 50 cm, Icha mulai mengisi hari-hari saya. Walau akhirnya beberapa hari ini saya menjadi jarang tidur.

Lelah karena pekerjaan yang harus ditangani kembali setelah sempat tertunda untuk mengurusi proses persalinan istri saya. Juga lelah karena harus turut berjibaku mengurusi Icha. Tapi rasa lelah itu menjadi hilang begitu saja setiap memandangi wajah Icha.

Benar-benar sebuah pengalaman yang melelahkan sekaligus menyenangkan ketika harus mengganti popok, mengganti baju, menggendong-gendong ketika Icha merasa gerah, mendorongnya dalam kereta dorong, mencuci pakaiannya terutama yang terkena kotoran (BAB,red).

Sekarang, setiap saat Icha selalu turut hadir. Membuat saya selalu ingin segera pulang dan kembali bertemu dengannya.

Sunday, March 25, 2007

MotoGP : Jerez 2007

Jerez, sirkuit yang berada di Spanyol ini minggu ini mulai menggelar perhelatan seri kedua MotoGP tahun 2007. Pertarungan seru dan alot nampaknya bakal dipertontonkan antara beberapa pembalap tuan rumah dengan pembalap-pembalap lain yang cukup difavoritkan. Salah satunya tentu saja Rossi, Valentino Rossi. Pembalap yang dijuluki The Doctor.

Hasil kualifikasi menghantarkan Dani Pedrosa, salah satu jawara setempat, untuk memulai start dari posisi terdepan. Dengan hasil waktu yang dicatatnya 1 m 39.402 lebih baik dari Rossi yang mencatatkan waktu 1 m 39.453. Sementara di posisi ketiga ditempati oleh Carlos Cecha, yang juga dari Spanyol, dengan catatan waktu 1 m 39.460.


Dani Perdosa, sebagai salah satu penantang utama the Doctor mulai menunjukkan perlawanan berarti. Pada seri pertama di Losail Qatar, Pedrosa hanya mampu finish di urutan ketiga. Sementara pada ajang perebutan BMW yang lalu, Pedrosa hanya kalah tipis dari Rossi.

Mari kita tunggu sama-sama atraksi yang akan dipertontonkan oleh mereka semua. Semoga balapan seru dan menegangkan akan disuguhkan kepada kita. Amiin.

Monday, March 19, 2007

Gini Deh Kalo Jadi DJ



Begini deh kalo Salim sedang alih profesi menjadi DJ di salah satu plasa di bilangan Thamrin - Jakarta

Ini adalah 6510


Jika saya harus menyebut merk dan tipe HP apa yang paling saya gemari. Jawaban saya saat ini tentu saja Nokia 6510.

Untuk urusan model, memang jika dibandingkan dengan ponsel terkini jelas sudah masuk kategori jurrasic. Namun bagi saya, fiturnya tetap saja masih belum ketinggalan. Mulai dari 500 address booknya, GPRS, radio fm, pc suite, hingga infra red merupakan fitur-fitur yang pernah sangat membantu mendampingi saya.

PC Suite adalah salah satu fasilitas yang membuat saya dapat mensinkronisasi data yang ada di ponsel ke komputer. Dengan PC Suite, saya dapat berkirim sms dari komputer. Saya juga dapat menyalin phonebook ketika ponsel N6510 saya harus berganti.

Khusus untuk fitur GPRS ini memang sudah saya anggap pensiun. Namun ketika saya masih berlangganan dengan internet dari indosat 200rb unlimited, justru fitur ini yang paling dominan setelah dikombinasikan dengan infra red.

Karena itulah, jangan heran jika saya pernah memiliki HP jenis ini hingga 8 kali. Mulai harganya masih 2,5jt. Hingga yang terakhir harganya hanya 315rb. Untuk hp pertama dan ketiga saya membeli baru. Sedangkan untuk yang kedua, keempat, hingga ketujuh semuanya adalah barang second.

Beli berkali-kali tentu tidak berarti saya sekarang punya 7 hp tersebut. Masing-masing hp punya jalannya sendiri-sendiri untuk pensiun dini dari tugasnya.

N6510 #1. Beli pertama kali sewaktu masih menangani project di Samarinda. Tepatnya pada tanggal 16 Juli 2002 seharga 2.5jt. Saat itu HP ini memang baru dilaunching di Indonesia. Baru diperkenalkan pada sekitar April 2002. HP ini harus pensiun karena hilang ketika HP saya letakkan di tempat wudhu ketika saya sedang wudhu dan saya lupa mengambilnya kembali.

N6510 #2. Beli barang second. Dibeli setelah saya kehilangan N6510 saya yang pertama. Beberapa saat setelah saya menggunakannya, saya juga sempat membeli N6600. Suatu ketika saya diajak rekan untuk nonton bola di Tambak Sari Surabaya. Pertandingan antara Persebaya menjamu PSM. Cukup menarik. Dan cukup padat penonton yang datang untuk menyaksikannya. Saya memilih membeli tiket VIP. Nah karena datang agak terlambat, terpaksa saya harus sholat ashar di luar area stadion. Ketika hendak masuk menerjang lautan manusia di pintu masuk VIP, ada yang berusaha merogoh saku celana saya. Dengan refleks saya menangkap tangan tersebut. Namun malang, tangan tersebut ternyata tidak memegang apa-apa. Entah bagaimana cara orang yang tangannya terpegang tersebut sehingga saya tidak menemukan ponsel yang saat itu sudah tidak ada lagi di saku celana saya.

N6510 #3. Saya membeli baru N6510 saya yang ketika. Harganya saat itu sudah 1,7jt-an. Mencari yang baru juga sudah mulai susah. Secara tidak sengaja menemukan di salah satu gerai di WTC Surabaya.

N6510 #4. Saya terpaksa harus menjual N6600 saya karena sedang BU (butuh uang). Sebagai gantinya, saya kembali membeli N6510 yang keempat. Juga ponsel second. Harga sudah sekitar 1,1jt saja. Sehingga saat itu saya memiliki 2 ponsel N6510. Dua-duanya menggunakan casing original. Yang satu berwarna hitam (N6510#3), sementara lainnya berwarna kuning emas (N6510#4).

N6510 #5. Suatu ketika N6510#4 rusak. Yang tersisa hanya N6510 #3. Itupun harus hilang dicuri orang lagi ketika saya sedang jalan-jalan ke Malang. Terjadi ketika saya sedang naik angkot. Ketika itu saya merasa ada yang menggerayangi area pinggang saya. Tempat ponsel saya berada. Begitulah, ponsel itu saya simpan di dompet kulit yang saya letakkan di pinggang. Begitu turun dari angkot, saya baru sadar kalau N6510 saya memang sudah hilang. Langsung saya segera mencari ojek, namun sayang sekali karena tidak ada 1 ojek pun yang saya temukan. Akhirnya saya memanfaatkan jasa taksi yang sedang mangkal di sekitar situ. Apa daya, taksi juga hanya bisa jalan di antara padatnya jalan. Merasa tidak ada gunanya akhirnya saya putuskan untuk kembali ke tempat semula. Untuk itu saja, saya harus mengeluarkan uang 15rb.

N6510 #6. Sesampai di Surabaya, saya membeli lagi ponsel. Tentu saja yang saya cari adalah N6510. Saya membelinya hanya seharga 600rb saja.

N6510 #7. Saya membeli lagi N6510 untuk saya pasangi nomor lainnya. Harganya juga cuma 450rb. Ponsel N6510 #6 dan N6510 #7 ini bertahan cukup lama. Sekitar 1 tahun lebih. Hingga akhirnya N6510 #7 rusak. N6510 #7 rusak lebih dulu memang saya anggap wajar. Karena pada saat beli, walau sama2 ponsel second, kondisi N6510 #7 tidak sebagus N6510 #6. Akhirnya yang tersisa tinggal N6510 #6. Saya memang tidak membeli lagi N6510, karena saya sudah memiliki 2 ponsel CDMA.

N6510 #8. 16 Maret 2007. Jumat setelah jum'atan. Tiba-tiba ponsel N6510 saya bermasalah. Sedang enak-enak telepon, tiba-tiba mati. Saya mencoba menghidupkan kembali agar bisa segera melanjutkan pembicaraan. Namun sayang, ketika dihidupkan, di layar ponsel yang nampak hanya "Contact Service". Langsung saja saya segera menuju ke WTC untuk mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan ponsel saya seperti itu. Beberapa tukang service sudah saya datangi, namun tidak ada yang bisa membantu. Akhirnya saya putuskan untuk membeli ponsel lagi. Tentu saja, N6510 lagi. Walau second dan harganya cuma 315rb namun saya sudah terlanjur cinta dengan semua fiturnya.


Sunday, March 18, 2007

F1 Race : Melbourne 2007



18 Maret 2007, di Melbourne, Australia tepatnya pukul 14.00 waktu setempat dimulailah ajang balap kelas 1 yang diberi label Formula One untuk musim balap 2007. Banyak sekali perubahan terjadi di musim kali ini. Mulai dari pembalap masing-masing tim, regulasi balap, hingga supplier ban yang kini cuma satu saja.

Tim-tim unggulan yang sejak musim ujicoba, sudah mulai menunjukkan taringnya, ternyata berlanjut hingga session practice dan qualification pada jumat dan sabtu hari sebelumnya. Antara lain seperti Ferrari, McLaren, dan BMW.

Pada sessi kualifikasi, ada beberapa kejutan. Diantaranya SuperAguri dengan Sato dan Davidson yang berhasil menempati posisi 10 dan 11. Sementara Honda hanya mampu menempatkan Button dan Barrichello pada posisi 14 dan 17.

Selain itu, Ferrari yang digadang-gadang mampu menjuarai race Melbourne ini menempatkan kedua pembalapnya pada posisi yang sangat kontras. Kimi yang berhasil pole position, sementara Massa harus memulai balapan dari posisi 22. Karena pada kuliafikasi Massa tersandung oleh kerusakan gearbox sehingga tidak mampu melanjutkan ke babak 3 kualifikasi. Sehingga hanya mampu menduduki posisi 16. Aturan mundur 10 grid pun harus diterimanya setelah harus mengganti mesin.

Sementara itu, posisi di belakang Kimi ditempati oleh Alonso, Heidfeld, Hamilton, dan Kubica.

START dimulai.

Belokan pertama yang menjadi target dari setiap pembalap menyuguhkan atraksi yang lumayan menarik. Heidfeld mampu mencuri posisi 2, sementara Alonso harus merelakan dilewati oleh Hamilton, teammatenya di McLaren. Sementara Davidson harus merelakan posisinya karena mobilnya diseruduk oleh Sutil.

Dalam beberapa lap, Massa yang memulai balapan dari posisi 22 mulai menunjukkan kelasnya dengan berhasil melalui beberapa pembalap.

Pada lap 38, Kimi sudah berhasil mengoverlap beberapa pembalap, sementara Massa sudah mencapai posisi 10. Sementara di belakang kimi bersaing antara Alonso dan Hamilton. Sementara Kubica yang cukup bersinar pada minggu ini, harus menyerah karena kerusakan mesin.

Pada lap 41, Kovalainen melintir di rumput, sementara Massa sudah berhasil mencapai posisi 8. Benar-benar perjuangan yang sangat hebat dari seorang Massa. Bahkan ketika Kimi pitstop yang kedua, Massa telah berhasil memperbaiki menjadi posisi ke 7.



Sementara Hamilton harus pitstop lebih dahulu, merelakan posisi keduanya pada Alonso. Dan berlanjut hingga Alonso keluar dari pitstop keduanya. Bisa jadi karena adanya kendala dengan ban Soft yang digunakan, atau karena kemacetan yang terjadi setelah dia keluar dari pit. Salah satunya ketika harus terhalang cukup lama oleh Sato.

Lap 51, Coulhard harus keluar setelah mobilnya melompati mobil Wurz, ketika sedang berusaha mendahului Wurz pada sebuah tikungan. Sementara Massa sudah bertengger di posisi 6 di belakang Fisichella yang berada di posisi 5. Di depannya, posisi Kimi - Alonso - Hamilton - Heidfeld masih tetap bertahan.

Lap 53 hingga 56 terjadi persaingan seru antara Fisichella dengan Massa. Massa berhasil merapatkan mobilnya hingga di bawah 0.5 detik. Sebuah perjuangan untuk memperebutkan posisi 5 atau 4 point.

Lap 56, Kovalainnen, teammate dari Fisichella di Renault berusaha mendahului Trulli untuk memperebutkan posisi 9.

Lap terakhir, Kimi berhasil melenggang dengan tenang untuk menjuarai race. Kemenangan yang dinanti-nantikannya semenjak berhasil menjuarai Suzuka 2005 bersama McLaren. Kemenangan itu juga merupakan kemenangan terakhir McLaren. Pasangan pembalap McLaren, Alonso dan Hamilton, berhasil mendampingi Kimi untuk merebut podium.

Hasil Balapan :
- Kimi Raikkonen, Ferrari
- Fernando Alonso, McLaren
- Lewis Hamilton, McLaren
- Nick Heidfeld, BMW
- G. Fisichella, Renault
- Felipe Massa, Ferrari
- Nico Rosberg, William
- Ralf Schumacher, Toyota
- dan seterusnya

Klasemen Konstruksi :
- McLaren
- Ferrari
- BMW
- dan seterusnya

Dengan hasil ini, harapan Kimi sebagai WDC dan McLaren sebagai WCC sudah menunjukkan jalan yang benar.

Salut untuk Kimi, Alonso, dan Lewis Hamilton untuk semua usahanya dan di tahun pertama kalian di lingkungan yang baru. Kimi yang baru tahun pertama di Ferrari. Alonso yang baru tahun pertama di McLaren. Dan Hamilton yang baru tahun pertama di Formula One.




Friday, March 16, 2007

Maling Helm Masih Ada Di Sekeliling Kita

Entah bagaimana caranya untuk bisa menikmati helm pengaman yang agak bagus sedikit. Karena setiap kali parkir, selalu saja saya dibuat was-was. Dan akhirnya sore ini apa yang saya khawatirkan terjadi.

Helm biru yang belum ada 2 bulan menemani saya akhirnya hilang dibawa oleh maling. Tepatnya ketika saya parkir motor di WTC Surabaya. Padahal helm sudah saya kaitkan di bawah jok motor. Namun dengan silet, putus sudah pengait helm tersebut. Jahatnya lagi, usaha si maling untuk memotong pengait helm tidak saja membuat helm itu sirna. Namun juga menggores body motor di area pengait helm. Setelah dihitung, jumlah goresan itu sebanyak 6 buah.

Memang sore ini hati saya sudah tidak enak, ketika akan memasuki area parkir, tiba-tiba terbayang kejadian helm saya yang hilang beberapa tahun lalu di parkiran PLASA TUNJUNGAN Surabaya. Padahal waktu itu parkiran motor masih ada di dalam area gedung. Tidak seperti sekarang ini, yang terletak di area terbuka.

Kembali ke kejadian sore ini di WTC Surabaya. Setelah memasuki area parkir, petugas parkir mengarahkan motor saya ke area kosong. Saya sudah berusaha mencari tempat kosong sedekat mungkin dengan penjaga parkir. Saya masuk sekitar pukul 16.30. Helm saya kaitkan dibawah jok, dan selanjutnya saya kunci sambil berdoa supaya tidak terjadi apa-apa pada motor saya.

Lalu saya bergegas menuju WTC untuk melaksanakan tujuan saya. Tidak lama. Hanya sekitar 1 jam. Karena pada pukul 17.30 saya sudah keluar dari gedung WTC menuju area parkir.

Perasaan semakin tidak enak ketika berjalan menuju motor saya. Dan ternyata kekhawatiran saya terjadi. Helm sudah tidak ada di tempatnya. Berganti dengan helm lain yang diletakkan di spion kiri.

Rupanya malingnya masih agak baik hati. Karena yang ditukar adalah helm yang agak bagus. Berbeda dengan kejadian waktu di PLASA TUNJUNGAN. Helm saya hanya diganti dengan helm gayung saja.

Begitu menyadari helm saya sudah hilang. Langsung saja helm pengganti itu saya ambil, dan saya banting ke lantai parkir hingga pecah berantakan. Kontan saja suara hempasan yang sangat keras itu membuat orang-orang yang kebetulan berada di area parkir langsung mengarahkan perhatian pada saya. Sambil mengeluarkan motor, saya ambil lagi helm yang sudah tidak berbentuk itu. Bukan apa-apa. Saya harus memakainya untuk pulang, walau terpaksa. Dari pada nanti di jalan di semprit polisi.

Beberapa petugas parkir lantas menghampiri. Langsung saja saya sambut dengan semprotan emosional, "Mas, kerjanya ngapain aja sih ? Udah bayar parkir mahal-mahal masih juga kehilangan helm". Spontan petugas parkir menjawab, "Ya kalau sayang sama helmnya, seharusnya helmnya dititipkan dong". Jawaban yang membuat saya semakin emosional. Dari pada saya tetap bertahan dan semakin emosional, akhirnya saya putuskan untuk berlalu sambil beristighfar supaya emosi dalam dada yang sedang membara ini segera hilang.

Sesampai di belokan rumah, timbul keinginan untuk membuang helm yang saya pakai tersebut. Namun niat tersebut saya urungkan. Sebagai gantinya, helm tersebut saya tawarkan ke tukang becak yang sedang mangkal di belokan. Sambil ragu-ragu, saya tawarkan helm tersebut ke tukang becak itu. Khawatir dia merasa tersinggung.

Namun, ucapan terima kasih yang bertubi-tubi membuat emosi yang masih tersisa dalam dada menjadi luluh. Walau hati sudah tenang, tapi perasaan tetap tidak enak. Bukan karena kehilangan helm, tapi bagaimana caranya memberitahukan ke istri yang sudah tentu akan sangat kecewa. Hehehe ...

Friday, March 09, 2007

Gathuk Kepethuk

01/01 ( 01 Januari  ) : Adam Air/KM Senopati
02/02 ( 02 Februari ) : Jakarta Banjir
22/02 ( 22 Februari ) : Levina I
03/03 ( 03 Maret    ) : Longsor NTT
06/03 ( 03 Maret    ) : Padang Longsor 6.3 skala richter
07/03/07              : Garuda Boeing '737' kecelakaan.

Balada Penjual Nasi Bebek

Semenjak masih kuliah, warung nasi bebek "Bu Agus" merupakan salah satu warung favorit. Kalau tiba-tiba ingin makan nasi bebek, tentu yang terlintas di pikiran warung ini.

Warungnya terletak di kawasan DPRD Surabaya. Berbentuk gerobak dorong yang diberi "keber" bertuliskan jenis menu yang disediakan. Hamparan terpal tebal di trotoar di sisi belakang warung ini dijadikan sebagai tempat para pembeli lesehan menikmati hidangan. Semula hanya berjualan nasi bebek, namun berkembang hingga tersedia juga ayam goreng, serta sate ayam.

Menjadi favorit, tentu ada sebabnya. Begitulah, bagi saya bebek goreng yang tersedia sungguh renyah, empuk, dan gurih. Empuk, alasan inilah yang menyebabkan saya menjadi pelanggan tetapnya hingga saat ini. Daging bebeknya sangat mudah "disuwir-suwir".

Dahulu, warung ini terletak tepat di depan DPRD. Buka sejak sekitar pukul 20.00 hingga dagangannya habis terjual. Kadang sampai jam 2 pagi, warung ini masih buka. Itu terjadi ketika dagangannya agak sepi. Tapi hal ini jarang sekali terjadi. Biasanya jam 11-an atau hingga jam 12-an sudah tutup. Biasanya sekitar jam 9-an, warung ini ramai sekali dikunjungi pembeli. Hamparan terpalnya selalu penuh. Bahkan "dingklik" yang ada di depan gerobaknya, juga sering kali penuh.

Kini, warung tersebut tergeser ke gang kecil di sebelah kiri DPRD. Dan baru pindah ke posisi semula setelah jam 10 malam. Hal ini disebabkan oleh aturan yang diberlakukan oleh pemerintah yang mengharuskan sepanjang kawasan depan DPRD harus steril dari pedagang kaki lima. Akhirnya warung ini menjadi relatif sepi. Hanya orang-orang yang pernah merasakan nikmatnya bebek gorengnya saja yang masih mencari-cari dan setia untuk mengunjungi warung ini. Salah satunya adalah saya.

Di sisi lain saya sangat mendukung kebijakan penertiban tersebut. Namun di sisi lain, jika warung ini menjadi sepi dan akhirnya tutup, tentu saya akan merasa kehilangan salah satu tempat favorit untuk urusan bebek goreng.

Malam tadi, saya sengaja mampir ke warung ini lagi. Setelah sekian lama tidak mampir. 2 potong dada dan 1 hati saya pesan untuk di bawa pulang. Sambil tidak lupa untuk meminta sambelnya yang agak banyak. Sesampai di rumah, bebek tersebut saya nikmati bersama dengan istri saya. Tetap NIKMAT. Tetap GURIH. Dan tentu saja tetap EMPUK.

Begitulah, Bu Agus dengan bebek gorengnya. Semoga nasibmu bisa semakin baik. Dan bisa membuka warung yang lebih permanen namun legal. Sehingga saya dan mungkin anak cucu saya nanti tetap bisa menikmati bebek goreng olahanmu.