Friday, February 23, 2007

Al Pacino

Al Pacino ???
Hampir semua orang tentu sudah mengenalnya. Demikian pula dengan saya. Sebagai salah satu penikmat film, tentu nama Al Pacino bukanlah nama yang asing di telinga saya. Bahkan bisa dikatakan sangat kenal. Tentunya sebagai salah satu aktor watak favorit saya.

Dalam awal karirnya, termasuk dalam proses casting film The Godfather, Al Pacino seringkali menerima perlakuan yang kurang adil. Khususnya terhadap tinggi badannya yang dianggap kurang ideal untuk dijadikan sebagai salah satu tokoh utama. Namun penampilannya dalam The Godfather telah mengubah image dunia film. Dan hingga akhirnya banyak sekali film-film berkualitas yang diperankannya.

Dari sekian banyak film-filmnya, beberapa di antaranya sudah saya tonton, antara lain :
  • The Godfather (1972)

  • The Godfather Part II (1974)

  • And Justice for All (1979), berperan sebagai pengacara idealis terhadap bobroknya sistem peradilan di Amerika. Yang hobby nonton film pengadilan, pasti wajib nonton film ini.

  • Scarface (1983), T.O.P. .B.G.T

  • Sea of Love (1989), salah satu drama thriller yang mantap.

  • The Godfather, Part III (1990)

  • Frankie and Johnny (1991), beradu peran kembali dengan Michelle Preifer seperti di scarface.

  • Scent of A Woman (1992), memenangkan oscar. Berperan sebagai seorang veteran buta.

  • Carlito's Way (1993)

  • Two Bits (1995), film drama sedih

  • Heat (1995), film yang dibintangi artis-artis papan atas, di antaranya Robert Deniro, Val Kilmer, Ashley Judd, Natalie Portman. Film Michael Mann ini tergolong film yang lumayan panjang.

  • City Hall (1996), film tentang politik.

  • The Devil's Advocate (1997) ada keanu ada charlize theuron

  • Donnie Brasco (1997), film true story dari seorang agen FBI yang undercover bertahun-tahun yang diperankan Johnny Deep.

  • The Insider (1999), true story tentang konspirasi industri tembakau. Berperan bersama dengan Russel Crowe. Film ini mungkin sangat cocok untuk perokok yang ingin segera berhenti merokok. Atau perokok yang selama ini mengagung-agungkan industri rokok yang dianggapnya telah membuka ribuan lapangan kerja, atau telah menyumbang aktivitas olahraga, dan lain-lain.

  • Any Given Sunday (1999)

  • Insomnia (2002)

  • Simone (2002), berperan bersama dengan Winona Ryder. Film yang berkisah tentang produser film yang nyaris bangkrut yang terselamatkan karirnya oleh artis virtual ciptaannya.

  • The Recruit (2003), come backnya setelah sekian lama tidak memerankan film heroic. Alur ceritanya sempat menjebak, namun akhirnya semua tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Keren!

  • Angels in America (2003), serial tv yang telah memenangkan Emmy Award, berperan sebagai bisex yg menderita AIDS

  • Stuck on You (2003)

  • Gigli (2003), hanya berperan sebagai pemeran pembantu. Namun kualitas aktingnya tidak kalah hebatnya.

  • People I Know (2003) jadi manajer artis yang udah tua banget dan kesian banget liatnya.

  • William Shakespeare's The Merchant of Venice (2004)

Adapun beberapa film lain yang belum saya temukan antara lain :
- Scarecrow (1973)
- Serpico (1973)
- Dog Day Afternoon (1975)
- Bobby Deerfield (1977)
- Cruising (1980)
- Author! Author! (1982)
- Revolution (1985)
- Dick Tracy (1990)
- Glengarry Glen Ross (1992)
- Looking for Richard (1996)
- Chinese Coffee (2002)

Thursday, February 22, 2007

Atas Nama Kemiskinan (1)

Saya pergi tamasya
berkeliling keliling kota
hendak melihat-lihat
keramaian yang ada

Saya panggilkan becak
kereta tak berkuda
becak ... becak ... coba bawa saya


Becak, salah satu moda transportasi yang banyak dijumpai di hampir semua kota di Indonesia. Berbagai model becak menjadi karakter dan ciri khas dari kota tersebut.

Becak yang akan saya bahas di sini, hanyalah becak yang bergerak murni dengan tenaga manusia. Bentuk becak ini kebanyakan terdiri dari ruang penumpang, yang berada di sebelah depan. Sementara pengemudinya, biasa dipanggil Abang becak, berada di bagian belakang.

Dari salah satu sisi, becak merupakan salah satu moda transportasi yang hemat energi dan ramah lingkungan. Karena tidak ada emisi gas buang yang dihasilkan.

Namun, kenyataannya dampak buruk seringkali ditimbulkan akibat keberadaannya. Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu dampak yang paling mencolok. Tidak bisa dipungkiri, setiap area jalur jalan raya biasa dilalui oleh becak, menjadi jalur yang semrawut, macet, tidak teratur.

Hal ini wajar saja. Selain karena kemampuan kecepatan yang dihasilkan oleh becak sangat terbatas. Terbatas pada kecepatan dan kemampuan si Abang becak. Juga karena ukuran lebar becak yang sudah cukup untuk membuat kendaraan lebih cepat di belakangnya terhambat lajunya. Belum lagi jika ditambah dengan kelakuan negatif dari si Abang becak.

Perhatikan list berikut ini :
- Sering nyelonong di lampu merah
- Sering menyeberang arus lalu lintas tanpa peduli
- Sering berlawanan arah
- Sering mangkal dengan nyaman di area yang sarat lalu lintas
- Sering mentang-mentang ketika terjadi kecelakaan
- Sering merasa kaum lemah yang perlu diutamakan
- dan sering sering yang lainnya

Bahkan ada guyonan terlontar jika ada rekan-rekan yang bersilat lidah :
"Pinggirno sek becakmu ..."

Begitulah, memang tidak mudah untuk menangani para Abang becak ini. Selain karena keterbatasan latar belakang akademik, juga karena banyak dari para Abang becak ini berasal dari kalangan kaum miskin dan terbelakang. Tidak sedikit di antara mereka yang tidak memiliki kemampuan apapun. Sehingga menjadi Abang becak bisa jadi adalah satu-satunya yang bisa dilakukan.

Sekarang, mari menengok ke Jakarta. Sudah susah kita melihat tukang becak mangkal di tepi jalan. Mungkin jika mujur, kita masih bisa menemuinya di area perumahan-perumahan. Hal ini terjadi sejak ada kebijakan "ke laut aja" untuk becak-becak di Ibu Kota.

Bandingkan dengan kota-kota besar lainnya. Khususnya di Surabaya. Masih banyak becak lalu lalang di jalan-jalan protokol yang harusnya sudah steril dari becak. Hanya di sepanjang jalan Ahmad Yani saja becak tidak nampak batang hidungnya. Selebihnya, sangat mudah kita temukan keberadaannya.

Kembali ke para Abang becak. Serba salah juga untuk menentukan kebijakan yang tepat bagi mereka. Selain karena masih banyak pengguna jasa yang membutuhkan keberadaannya, becak juga merupakan sawah ladang bagi si Abang becak yang memang secara ekonomi tergolong susah.

Pemerintah kota-kota besar, sudah sepatutnya mencarikan solusi terbaik. Agar becak tidak menjadi momok yang merepotkan, dan cenderung merugikan pengguna jalan lainnya. Namun tetap kesejahteraan para Abang becak tetap terjamin.

Menempatkan becak sebagai moda alternatif di kawasan perumahan / perkampungan bisa jadi menjadi salah satu alternatif utama yang paling mudah di realisasikan. Disamping menjaga agar becak tidak turun ke jalan raya. Yang pada akhirnya hanya akan menyebabkan kemacetan di mana-mana.

Bungkus ROKOK

Tentu semua orang di Indonesia tahu istilah ini :

MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI,
DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN


Itu adalah pesan yang lazim terdapat pada kemasan rokok. Sebuah pesan yang seharusnya mengingatkan para perokok akan bahaya rokok.

Mungkin pesan tulisan itu tidak cukup untuk menggugah hati perokok untuk segera menghentikan kebiasaannya tersebut.

Mungkin juga perlu mencontoh apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Singapura. Coba perhatikan contoh capture image berikut ini :


Atau setidaknya, posisi pesan tulisan itu seharusnya diletakkan di pembuka kemasan. Bukan dibagian bawah bagian belakang seperti yang ada sekarang.

Ayo pemerintah ... berusahalah untuk mengurangi dampak rokok bagi kehidupan !!!

Anda Perokok ??? Benar Mas Saya Memang Perokok

Seringkali saya memberi nasehat panjang kepada rekan-rekan yang berkunjung ke rumah saya. Sebuah nasehat panjang lebar tentang kebiasaan buruk para perokok terhadap orang yang ada di sekelilingnya.

Bagi saya, membiarkan asap rokok berkeliaran di rumah saya, hukumnya TIDAK BOLEH. Bahkan kalau saya boleh mengharamkan sesuatu, maka saya akan mengharamkan asap rokok hinggap di rongga hidung saya.

Tapi mengapa setiap ditanya, apakah Anda perokok ?
Selalu jawaban yang keluar dari mulut saya adalah YA.

Tentu saja saya tidak sedang berbohong. Saya hingga kini masih berstatus perokok. Walau saya terpaksa menyandang status tersebut. Bahkan saya tidak tahu sampai kapan saya akan tetap berstatus perokok.

Selama ini, saya melihat negara mulai bergeliat untuk membantu saya dan orang-orang yang senasib dengan saya. Membantu mengubah status, agar tidak menjadi perokok lagi.

Sementara sekian banyak orang yang juga berstatus seperti saya, nampak permisif dengan kebebasan menentukan status yang telah terampas. Status untuk tidak menjadi perokok lagi.

Usaha yang saya lakukan untuk menghilangkan status perokok saya, juga seringkali mendapati perlawanan yang kadang akhirnya bisa mengarah ke proses baku hantam. Kalau hanya sekedar perang mulut, emosi, dan perkataan yang tidak menyenangkan sudah menjadi langganan.

Namun, saya tetap berusaha untuk tidak goyah dengan semangat ini. Semangat untuk tidak menjadi perokok. Sampai kapan pun akan tetap saya lakukan. Karena ini adalah hak dasar setiap manusia. Termasuk saya.

Sampai kapan pun, saya akan berjuang. Agar saya tidak menjadi perokok lagi. Maaf, maksud saya, agar saya tidak menjadi PEROKOK PASIF lagi.

Tuesday, February 13, 2007

Akhirnya Naik Garuda Juga

Walau sudah tak terhitung berapa kali saya menggunakan moda transportasi udara untuk perpindahan antar kota. Namun baru kemarin (12 Februari 2007) saya baru bisa merasakan "enjoy flight" bersama Garuda. Itupun hanya kelas ekonomi.

Dengan harga yang lebih dari 2 kali lipat dari tarif yang diberikan oleh maskapai lainnya, memang membuat saya enggan untuk memilih Garuda. Bagi saya belum saatnya untuk mengeluarkan uang sekian besar untuk sebuah penerbangan dengan tipe pesawat yang sama, jurusan yang sama, area tempat duduk yang lebih lebar sedikit.

Namun, entah mengapa selalu ada keinginan saya untuk menggunakan Garuda pada suatu saat. Dan saat itu datang kemarin dengan rute SUB - CGK. Dengan kode penerbangan GA321 untuk penerbangan pukul 15.00 WIB.

Mungkin karena terbiasa telat, atau mepet-mepet dengan jadual penerbangan. Disebabkan karena molornya aktivitas saya di tempat client di Surabaya, membuat saya harus bersusah payah mengejar waktu agar bisa segera tiba di Juanda secepat mungkin. Namun malang, saya baru sampai di Juanda 35 menit sebelum take off. Beranggapan saya berangkat tanpa barang yang disimpan di bagasi, maka dengan langkah bersemangat (setengah berlari) saya masuk untuk melakukan check in.

Dasar memang tidak pernah naik Garuda, otomatis pintu masuk yang saya tuju adalah pintu masuk Departure Domestik (sebagaimana lazimnya maskapai lainnya). Petugas jaga yang memeriksa, langsung mengarahkan saya untuk masuk melalui pintu Departure Internasional. (Bego banget kan ... Hehehe)

Langsung deh acara jalan cepat semakin dipercepat, walau akhirnya hanya tiba di petugas check in sekitar pukul 14.35. Dan ....

"Maaf pak, untuk penerbangan ini kami sudah closed. Mungkin Bapak bisa mengurus untuk penerbangan selanjutnya. Mudah-mudahan masih bisa. Atau setidaknya masuk waiting list."
(Check in ditutup 30 menit sebelum take off)

Oh my God. Telat. Dengan segala upaya saya merayu petugas tersebut. Namun sayang, petugas itu tidak dapat membantu, karena semuanya diatur oleh sistem komputer. Ini sangat berbeda dengan maskapai lainnya. Karena pada kejadian yang sama, saya masih bisa diterima. Kadang justru lebih mepet.

Akhirnya saya mengurus pemberangkatan berikutnya, dan harus merogoh kocek lagi. Nilai yang disebutkan juga tidak main-main. Seharga tiket maskapai lainnya. Artinya untuk penerbangan kali ini, saya harus mengeluarkan dana 3 kali lebih dari dana yang biasa saya keluar dengan menggunakan maskapai lainnya.

Sesampai di ruang tunggu, saya mencoba masuk ke Longue dengan asumsi sebagai penumpang Garuda seharusnya berhak untuk memanfaatkan layanan ruang tunggu eksklusif tersebut. Ternyata saya tetap diminta menunjukkan EC+, atau credit card lainnya. Nggak ada bedanya dengan pengguna maskapai lainnya ketika ingin memanfaatkan Longue.

Take off seharusnya pukul 16.40. Namun hingga pukul 16.50 panggilan untuk boarding baru terdengar. Dan akhirnya baru bisa take off pada 17.05 WIB. Molor, namun masih bisa ditolelir. Dibandingkan dengan maskapai lainnya yang kadang delay hingga 2 jam.

Ketika dalam perjalanan, kue dibagikan. Dibarengi dengan minuman. Apple juice. Itu yang saya minta. Persis seperti yang saya minta setiap saya terbang dengan maskapai lain jaman dahulu kala.

Demikianlah, akhirnya naik Garuda juga.

Sunday, February 11, 2007

Makan Ala Rasul

Makan, merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh semua orang. Kadang juga bisa menjadi tujuan utama orang dalam hidup ini. Sering kan kita dengar istilah "kerja cari makan", "mencari sesuap nasi", dan sebagainya.

Namun, gara-gara aktivitas yang satu ini pula, seringkali menyebabkan pelakunya mendapatkan berbagai penyakit yang tentu saja tidak diharapkan. Untuk itulah aturan dan tata cara makan perlu kita perhatikan. Demi untuk menjaga kesehatan sekaligus untuk menjaga jatidiri sebagai umat yang memiliki junjungan dan panutan Nabi Muhammad SAW.

Untuk urusan makan, Nabi sudah memberikan contoh tauladan dan tata cara yang sebenarnya cukup mudah untuk kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain :
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

  • Didahului dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah.

  • Meneguk minuman tidak sekaligus dari 1 gelas.

  • Makan dengan tangan kanan dan berusaha untuk mengambil makanan yang terdekat.

  • Tidak meniup-niup makanan (ketika makanan tersebut masih panas).

  • Makan sesuai dengan kemampuan. Tidak berlebih-lebihan.

  • Duduk saat makan dan minum.

  • Tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.


Untuk Kita Renungkan

Ebiet G. Ade

UNTUK KITA RENUNGKAN

kita meski telanjang dan benar-benar bersih
suci lahir dan di dalam batin
tengoklah ke dalam sebelum bicara
singkirkan debu yang masih melekat
singkirkan debu yang masih melekat

dududududu hooooohoooooo

anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
kita mesti tabah menjalani
hanya cambuk kecil agar kita sadar
adalah Dia di atas segalanya
hohoho adalah Dia di atas segalanya

anak menjerit jerit
asap panas membakar
lahar dan badai menyapu bersih
ini bukan hukuman
hanya satu isyarat
bahwa kita mesti banyak berbenah

memang bila kita kaji lebih jauh
dalam kekalutan masih banyak tangan
yang tega berbuat nista

Tuhan pasti telah memperhitungkan
amal dan dosa yang kita perbuat
kemanakah lagi kita kan sembunyi
hanya kepada-Nya kita kembali

tak ada yang bakal bisa menjawab
mari hanya ruku sujud pada-Nya

dududududu hooooohoooooo

kita mesti berjuang memerangi diri
bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
berusahalah agar Dia tersenyum
hohoho berusahalah agar Dia tersenyum

dududududu hooooohoooooo

Tuesday, February 06, 2007

Antara Salim dan Pak Agus

Nama saya memang Salim. Namun sering kali saya menerima telepon dari ponsel saya yang mencari-cari pak Agus.

Salah sambung mungkin ?

Ya memang salah sambung, tapi tentu jika sangat sering dan tujuannya sama, yaitu pak Agus, pasti ada apa-apanya.

Benar saja, setelah mencari tahu kesana kemari, akhirnya suatu hari saya mendapatkan informasi dari rekan bahwa yang namanya pak Agus itu memang ada. Dan berstatus sebagai pegawai Indosat. Memang saya kurang tahu siapa yang namanya pak Agus. Pernah sih saya ke Galeri Indosat di Kayuun Surabaya. Dan ketika sedang butuh bantuan teknis, yang membantu namanya pak Agus. Apa mungkin ini "AGUS" yang dicari-cari itu ?

Antara nomor saya dan nomor pak Agus, hanya berbeda tipis. Nomor saya ada 1-nya, semetara nomor pak Agus tidak ada. Selebihnya sama semuanya. Wajar saja orang sering salah sambung ke ponsel saya ketika ingin menghubungi pak Agus. Mungkin orang lebih familiar dengan "0815" dibandingkan dengan "085".

Ada-ada saja ya :)