Tuesday, May 15, 2007

Xpress Boarding ala Air Asia

Sebelumnya kita mengenal dan mengetahui bahwa untuk mendapatkan tempat duduk di Air Asia, kita terlebih dahulu harus berebut. Khususnya bagi yang rombongan lebih dari 1 penumpang. Karena jika tidak, pasti tidak akan bisa duduk dalam 1 baris tempat duduk.

Melihat hal itu, timbul kecurigaan yang saya pendam dalam-dalam. Jangan-jangan suatu saat nanti, prioritas untuk mencari tempat duduk juga akan dijual oleh Air Asia.

Ternyata sekarang terbukti. Baru saja saya menerima RedAlert dari Air Asia yang memberitahukan tentang program Xpress Boarding. Intinya layanan ini adalah layanan prioritas yang berguna agar kita dapat masuk dan keluar lebih dahulu dari pesawat. Hanya dengan membayar 50rb per penumpang per perjalanan. Cukup cerdik dan setengah pembodohan.


Di saat maskapai lain sudah menetapkan kursi penumpang pada saat check in, Air Asia sudah bisa menjual posisi kursi kepada penumpang.

Melihat dari cara yang ditawarkan, dan dari pengalaman saya menggunakan jasa Air Asia, mungkin ada trik bagi penumpang yang rombongan tanpa harus membayarkan 50rb kali jumlah penumpang. Cukup 50rb saja.

Caranya, belilah tiket secara terpisah antara pimpinan rombongan dengan rombongan lainnya. Misalnya ada 6 orang. Maka 1 orang beli dengan kode booking sendiri. Untuk yang satu ini, belilah tiket dengan menandai fitur Xpress Boarding. Sementara sisanya (yang 5) beli dengan kode boonging sendiri pula. Selanjutnya pada saat check-in pun lakukan secara terpisah. Hingga pimpinan rombongan mendapat prioritas masuk lebih dahulu, untuk menentukan tempat duduk. Dan menjaga agar tempat duduk yang ada di sekitarnya tidak diduduki oleh orang lain (penumpang yang bukan Xpress Boarding). Begitu penumpang biasa masuk ke pesawat, penumpang yang 5 sudah tinggal menuju ke kursi yang telah dijaga oleh pimpinan rombongan.

Yang jadi masalah, adalah bagaimana jika semua penumpang menggunakan fitur ini ? Jangan-jangan nanti akan ada lagi fitur Xpress Xpress Boarding. Tentunya dengan tarif yang lebih tinggi.

No comments: