Saturday, January 30, 2010

Sekarang Saatnya Chrome 4.0

Setelah berhari-hari mencoba seberapa tangguh si Rubah Api dari Mozilla yang telah berhasil berjalan lancar dengan membuka 145 tab (dipisah-pisah hingga 7 window), ...

Kini saatnya berganti mencoba Chrome 4.0. Claim dari Google, ada 1.400 perbaikan yang dilakukan. Wowwww ....



Langsung membuka chrome yang memang sekaligus mengakses histori tab sebelumnya (setelah dihitung berjumlah 35 tab), melakukan update versi terbaru. Dan ...

Oppsss ... Chrome tidak bisa di-close dengan cara yang wajar. Setiap di-klik tombol silang merah di pojok kanan atas aplikasi, tetep tidak menghasilkan respon apapun. Chrome tetap aja terbuka. Dan, tab-tab yang ada tetap bisa diakses dengan baik. Hanya saja chrome sudah tidak mau membuat tab baru.

Padahal si chrome ini sudah memberi tahu kita harus menutup browser yang sedang eksis, agar bisa berganti dengan versi yang baru tersebut. Terpaksa deh, Ctrl+Alt+Del. Lalu End Task deh. Awal yang kurang menyenangkan :((

Selanjutnya, chrome dibuka kembali dengan harap-harap cemas. Yappp, chrome langsung membuka diri dan sekaligus membuka 35 tab yang berasal dari chrome versi sebelumnya. Hmmm, lumayan membuat tersenyum. Cukup cepat. Tapi sayang tema defaultnya terlalu membiru. Kontras warnanya sama sekali tidak pas.

Langsung deh berburu themes. Terpilihlah tema Grass (rumput). Untuk mengubah themes ini, ternyata untuk chrome versi baru prosesnya membutuhkan waktu yang menurut saya lebih lama daripada ketika menggunakan versi sebelumnya.



Setelah beberapa waktu bermain2 chrome baru ini, apresiasi positif saya berikan. Chrome terasa lebih lancar dari pada sebelumnya. Dan hingga saat ini belum saya rasakan si chrome yang baru ini saat berganti tab, yaitu membuka layar secara perlahan2 seperti yang sering saya alami pada versi sebelumnya.

Saat saya menggunakannya sekarang, di window yang lain sedang bertengger si Rubah Api versi terbaru dengan hampir 80 tab yang terbuka ...

So, silahkan pilih sendiri. Mau Chrome versi 4.0 atau Rubah Api versi 3.6.

Thursday, January 14, 2010

Mozilla Firefox 3.6

Mohon maaf sebelumnya saudara-saudara. Bila sebelumnya saya berjanji untuk tidak menuliskan hal-hal yang berbau IT diblog ini, akhirnya dengan ini janji tersebut saya tarik. Lama-lama gatal juga tidak menulis sesuatu yang berbau IT di blog yang mungkin akhir-akhir ini sering saya tinggalkan. Tentu saja gara-gara si facebook itu ...

Mozilla Firefox 3.6. Masih RC version. Tapi sudah mampu membuat saya kagum. Tentu saja bila dibandingkan dengan versi 3.5 yang menurut saya adalah versi gagal dari Firefox. Bila pada versi sebelum 3.5 saya pernah membuka TAB hingga lebih dari 70 buah dalam satu window, dan semuanya berjalan lancar-lancar saja. Tidak demikian dengan versi 3.5. Saya sering dibuat frustasi ketika tiba-tiba komputer saya yang mulai masuk masa uzur harus terseok-seok. Hidup segan mati tak mau. Padahal belum sampe 50 TAB yang saya buka.



Saya mencoba membagi-bagi TAB menjadi beberapa window, ternyata sama saja. Total tidak sampe 50 TAB, memori yang terpakai sudah mencapai di atas 800.000 K. Luarrrr biasa.

Akhirnya saya lebih suka menggunakan Chrome buatan Google. Sebenarnya saya juga senang dengan Chrome, namun ada hal-hal yang membuat saya akhirnya lebih memilih Firefox.

Nah, dengan keluarnya Firefox 3.6 ini, ternyata banyak kejutan-kejutan kecil yang muncul. Yang paling kelihatan, tiba-tiba si Firefox ini sudah pintar berbahasa Indonesia. Saya mencoba membuka satu demi satu tab. Sambil saya amati berapa memori yang terpakai. Ternyata ketika saya membuka 5 TAB, wow sudah terpakai 120.000 K. Sempat ciut nyali untuk membuka lebih banyak TAB. Namun tetap saya lakukan juga. Hingga 60 TAB, ternyata penggunaan memori tetap di kisaran 700.000 - 800.000 K.

Tapi yang paling menyenangkan, komputer saya sudah tidak terseok-seok lagi ketika melakukan itu semua. Jadi, nampaknya saya sudah bisa kembali ke Firefox lagi nih ... Sementara Chrome-nya disimpan dulu sebagai cadangan.

Wednesday, January 13, 2010

Dibuat susah oleh TOKEN KeyBCA

Note : Saat ini token baru sudah sampai di tangan saya. Saya terima tepat 11 hari setelah pengurusan. Sementara itu PIN-nya baru bisa saya terima 2 hari setelahnya, atau 13 hari setelah pengurusan. Oh ya, janji Customer Service untuk menelepon ketika token telah sampai, atau ketika PIN telah sampai, ternyata tidak terlaksana. Justru saya yang lebih cepat datang. Untungnya setiap saya datang, pada hari tersebut token dan PIN datang pada pagi harinya.

Ada lagi janji Customer Service lainnya. CS sudah menyampaikan keluhan/saran/kritik saya tentang keberadaan token instan, agar tidak perlu berlama-lama menunggu token dapat berfungsi normal. Entahlah, apakah usulan ini diterima atau tidak oleh pihak BCA. Kita tunggu saja ...

--------------------------

Bila dulu saya pernah dibuat repot oleh TOKEN Internet Banking Mandiri, kini saya dibuat susah oleh TOKEN KeyBCA.


Dan hal ini terjadi untuk kedua kalinya.

Ada yang belum mengenal KeyBCA ? Baiklah, KeyBCA adalah alat bantu untuk menampilkan nomor verifikasi ketika kita melakukan transaksi BCA melalui KlikBCA (Internetbanking-nya BCA). Setiap transaksi, harus melalui tahap ini dulu supaya sukses dalam bertransaksi. Tentu saja hal ini bertujuan agar memberikan keamanan bagi rekening kita.

Namun, ....
Jangan sekali-sekali meletakkan sembarangan keyBCA anda. Atau Anda akan menderita setidaknya 10 hari lamanya.

Bagi saya yang harus bertransaksi online beberapa kali sehari, sudah berusaha agar KeyBCA selalu berada di tempat yang aman. Jauh dari jangkauan anak-anak. Namun sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.

KeyBCA diraih anak-anak, dibuat mainan, dan upssss .... KeyBCA berstatus LOCKED.

Sudah 2 kali saya mengalami ini. Yang pertama karena keyBCA secara tidak sengaja tombolnya terpencet-pencet ketika sedang berada di dalam tas. Sementara yang kedua memang benar-benar karena ulah usil anak saya (belum genap 3 tahun) yang mengira itu sejenis Handphone yang bisa ditekan-tekan sesukanya.

Jika kejadian pertama mengharuskan saya harus merelakan 10 hari tanpa keyBCA (malah lebih, karena terjadi kesalahan data ketika proses 10 hari pertama), maka kini saya juga harus kembali menghadapi 10 hari tanpa keyBCA. Itu artinya 10 hari tanpa bisa bertransaksi online.

Yang membuat saya heran, BCA yang menyandang status bank dengan teknologi terbaik (menurut saya), kok bisa-bisanya menggunakan prosedur 10 hari hanya untuk urusan membuka blokir keyBCA. Sebagai seorang yang punya dasar pengetahuan IT sedikit-sedikit, prosedur ini sungguh keterlaluan.

Sebagai pembanding, BANK MANDIRI saja bisa membuat Token InternetBankingnya, bisa berfungsi hanya hitungan jam. Mengapa BCA tidak bisa ???


Lho, Katanya Tanpa Biaya Administrasi ???

Salah satu promo yang digembar-gemborkan oleh AIRASIA adalah :
TANPA BIAYA ADMINISTRASI, TANPA FUEL SURCHARGE untuk SEMUA DESTINASI.

Seperti capture berikut ini :




Nah, ternyata eh ternyata ...
Ada yang namanya Convenience Fee. Dan itu berlaku sejak 2 Nopember 2009. Kalau bukan namanya biaya administrasi lantas apa ya itu ?

Berikut ini dalih yang diberikan oleh Air Asia :



Nah, sekarang silahkan disimpulkan sendiri. Sebenarnya biaya sebesar 15rb itu termasuk biaya administrasi atau bukan ?

Yang saya tidak habis pikir, mengapa mereka mengaku investasi sistem, tapi ujung-ujungnya meminta bantuan subsidi dari pelanggannya ? Bukankah dengan semakin mudahnya proses pembelian tiket, membuat makin banyak pelanggan yang bersedia menggunakan AirAsia ?

Atau mungkin karena layanan pembelian online sekarang sudah menjadi standar bagi semua maskapai (kecuali maskapai kampungan aja mungkin yang belum punya sistem layanan pembelian online), sehingga proses perebutan "kue" kembali ke masalah harga. Semakin murah harganya, maka semakin banyak diminati.

Akhirnya, tetap saja bagi saya biaya 15rb ini tak ubahnya apa yang dilakukan toko-toko yang menggunakan EDC untuk proses pembayaran credit card, tapi masih minta tambahan fee sebesar 3% dari transaksi.