Wednesday, November 07, 2007

MSG Berbahaya untuk Pertumbuhan Anak

Penggunaan penyedap rasa pada makanan yang akan dikonsumsi anak-anak dapat berdampak negatif.

MSG atau monosodium glutamat, banyak dipakai sebagai penegas cita rasa untuk membuat masakan menjadi gurih dan enak. Penyedap rasa ini tergolong dalam Bahan Tambahan Makanan (BTM). Meski tidak dilarang oleh Departemen Kesehatan namun penggunaan MSG sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, apalagi dalam takaran berlebihan MSG cukup berbahaya bagi pertumbuhan anak.

Cara kerja MSG adalah dengan menstimulasi reseptor di indera perasa. Dalam lidah kita terdapat reseptor untuk setiap rasa, misalnya manis, asam, asin, pahit, dan sebagainya. Jika suatu masakan daging diberi MSG maka ketika kita memakannya, cita rasa daging tersebut akan semakin kuat sehingga terasa lebih enak.

Menurut Ahli Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof dr Aznan Lelo PhD SpFK, penggunaan penyedap rasa pada makanan yang akan dikonsumsi anak-anak dapat berdampak negatif. Dampak yang ditimbulkan antara lain kerusakan retina sehingga anak bermata juling, kerusakan otak, gangguan hormonal, hingga gangguan jiwa.

"Untuk itu, seharusnya orang tua tidak memberikan penyedap rasa pada makanan yang dikonsumsi, serta membatasi anak-anak untuk membeli jajanan di luar," kata Aznan.

Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan yang diberi penyedap rasa biasanya akan menolak jika disajikan makanan tanpa MSG. "Bahkan, susu formula saja yang mengunakan DHA dan DHHHHA itu, juga menggunakan penyedap rasa. Buktinya anak-anak biasanya tidak
akan mau kalau susunya diganti dengan susu merek yang lain," kata Aznan.

Sementara itu pada orang dewasa penggunaan MSG yang berlebihan bisa menimbulkan gejala yang disebut Chinese Restaurant Syndrome dengan reaksi mati rasa, pusing, atau gatal-gatal beberapa jam setelah mengonsumsi makanan.

Aznan menyarankan agar orangtua mengurangi konsumsi penyedap rasa. "Jika tidak bisa dihindari, sebaiknya konsumsinya dikurangi, atau setelah memakan makanan yang menggunakan penyedap rasa sebaiknya langsung mengkonsumsi bawang putih atau penetralisir lainnya," ujarnya.

Batas maksimum penggunaan MSG dalam makanan adalah tiga gram per hari, sedangkan untuk anak batas maksimumnya satu gram sehari (satu sendok teh peres). Yang perlu diperhatikan adalah bukan hanya makanan yang dimasak di rumah saja yang memakai MSG, jajanan dan makanan di restoran pun kebanyakan memakai tambahan MSG.

Mie instant, snack, dan minuman ringan pun tak luput dari MSG. Karena itu untuk amannya sebaiknya hindari sama sekali penggunaan penyedap rasa saat memasak. Bukankah negeri kita kaya akan bumbu rempah-rempah yang lebih alami dan sanggup membuat masakan terasa kelezatannya?

Sumber : Surya, Tuesday, 06 November 2007

2 comments:

Anonymous said...

yup...MSG memang memberikan efek negatif terhadap kesehatan tubuh.Tapi Meski kita sudah mengetahuinya,kadang kita tetap saja menggunakannya (kecanduan). Ya mungkin kita harus membiasakan diri untuk tidak menggunakan MSG dan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya itu.

Anonymous said...

bumbu penguat rasa MSG yang sudah tidak asing lagi ada di sekitar kita bahkan banyak kita jumpai pada iklan2 media televisi.
dan parahnya lagi.. mereka dengan terang2an mengiklankan "ibu pintar pakai bla bla bla.."
jadi malah membodohi masyarakat kalau mengkonsumsi itu adalah baik.
padahal sebenarnya tidak.