Wednesday, November 07, 2007

Fariz RM dan Saya

Fariz RM ketangkel lagi karena kasus Narkoba. Hmmm.

Memori langsung melompat ke akhir tahun 80-an. Saya termasuk salah satu penggemar Fariz RM. Seorang musisi yang menggunakan keyboard di"cangklong" di pundak ala gitar. Musisi yang memperkenalkan sentuhan elektronik di karya-karyanya yang dahulu sempat dipandang remeh oleh musisi lain di jamannya.

Saking ngefans-nya, saya sampai tidak bisa melupakan saat saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarainya langsung. Fariz lah artis pertama yang pernah saya wawancarai.

Saat itu saya masih kelas 2 SMA. Suatu ketika OSIS menggelar acara Pengajian Akbar, yang tentu saja membutuhkan banyak dana. Dalam rangka mencari dana sebanyak-banyaknya, saya memasuki radio demi radio untuk bersedia memberi dukungan promo kegiatan sekaligus menyampaikan kepada masyarakat luas bagi yang ingin memberikan sumbagan.

Salah satu radio tersebut adalah EBS FM. Kawula muda Surabaya pasti tahu radio ini. Dari radio inilah akhirnya saya dan Adi, teman saya, diajak untuk turut menghadiri buka puasa bersama di hotel ELMI Surabaya. Dan ternyata pada saat itu datang juga bintang tamu Fariz RM yang kebetulan sedang berkunjung ke Surabaya.

Seusai acara, saya memberanikan diri mengaku dari majalah sekolah untuk mewawancarai Fariz RM. Ternyata Fariz adalah seorang yang ramah. Dia memberi kesempatan saya untuk berbincang-bincang secara eksklusif sambil menyantap hidangan makan malam setelah sholat tarawih. Dengan didampingi istrinya, Fariz bercerita banyak tentang bagaimana dia memulai karirnya. Suasana sungguh guyup sekali.

Hasil wawancara itu memang akhirnya sempat tayang di majalah SKETSA. Majalah sekolah saya. Dan saya beri judul "Wirid dan Dzikir Iringi Jejak Karir Fariz RM". Cukup ironis dengan apa yang dialaminya sekarang.

No comments: