Akhirnya keputusan mencoba jalur alternatif memanfaatkan jasa Sangkal Putung dipilih. Dari berbagai informasi, akhirnya disepakati untuk mencoba Sangkal Putung yang berada di Pasuruan. Tepatnya desa Lekok.
Rabu, 31 Oktober 2007, sekitar pukul 15.00, saya berangkat menuju Sangkal Putung tersebut diantarkan oleh ayah, ibu, dan sepupuku Mas Idris. Di tengah jalan, kami menyempatkan diri mampir ke Lab. Pramita. Untuk mengetahui kondisi terkini dari klavikula saya. Ternyata dari hasil foto, kondisinya masih sama persis dengan foto yang dilakukan di RS. Darus Syifa. Jadi treatment yang dilakukan dokter RS Dr. Sutomo tampaknya belum memberikan dampak apapun.
Kebetulan daerah Porong tidak terlalu padat, sehingga bisa melaju dengan lancar. Namun karena di perjalanan harus diwarnai dengan bertanya rute yang harus dilalui. Sehingga perjalanan tersebut ditempuh dalam waktu hampir 3 jam, walau dengan menggunakan mobil pribadi.
Rabu, 31 Oktober 2007, sekitar pukul 15.00, saya berangkat menuju Sangkal Putung tersebut diantarkan oleh ayah, ibu, dan sepupuku Mas Idris. Di tengah jalan, kami menyempatkan diri mampir ke Lab. Pramita. Untuk mengetahui kondisi terkini dari klavikula saya. Ternyata dari hasil foto, kondisinya masih sama persis dengan foto yang dilakukan di RS. Darus Syifa. Jadi treatment yang dilakukan dokter RS Dr. Sutomo tampaknya belum memberikan dampak apapun.
Kebetulan daerah Porong tidak terlalu padat, sehingga bisa melaju dengan lancar. Namun karena di perjalanan harus diwarnai dengan bertanya rute yang harus dilalui. Sehingga perjalanan tersebut ditempuh dalam waktu hampir 3 jam, walau dengan menggunakan mobil pribadi.
Sekitar jam 17.30 kami sudah berada di rumah Haji Abdullah. Kebetulan pasien saat itu hanya 1 orang pasien. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi saya untuk segera dilayani. Pasien tersebut patah tulang lengannya. Dan sudah 3 kali ke tempat tersebut. Dari istrinya, saya mendapat info jika kondisi suaminya sudah sangat baik.
Tibalah giliran saya. Baju saya dibuka. Kemudian, ikatan yang dilakukan oleh dokter segera dilepas. Sambil menyampaikan bahwa tali pengikat ini bukan fungsinya. Setelah itu posisi tulang saya dibetulkan. Rasanya sakit luar biasa. Tapi saya mencoba menahan rasa tersebut, sambil terus membaca istighfar. Berikutnya, pundak saya diikat dengan menggunakan kain "sewek". Kali ini benar-benar diikat dengan kencang. Berbeda dengan ikatan yang dilakukan oleh dokter sebelumnya. Proses penanganan saya tidak membutuhkan waktu lama. Mungkin sekitar 20 menit saja.
Ketika saya keluar dari ruang prakteknya, ternyata sudah menunggu beberapa pasien berikutnya. Lumayan banyak juga pasien yang menggantungkan asa dari Sangkal Putung ini.
12 comments:
salam kenal. boleh tau alamat H. Abdullah tepatnya dimana? ada teman kantor yg bahu kanannya patah, tapi sudah di-"pen". apa masih bisa ya?
dimana alamat lengkap sangkal putung???
ibu saya habis kecelakann patah tulang bisakah sembuh tanpa operasi
dimana alamat lengkap sangkal putung???
ibu saya habis kecelakann patah tulang bisakah sembuh tanpa operasi
Hj. Adullah adalah kakek saya dari 2 bersaudara, dan bagi anda yang ingin berobat dan membantu sodara atau teman anda silakan hubungi kami Di 085259326543 / 081913888887 kami siap untuk membantu keluhan anda..alamat saya Jl. Desa Branang kec. Lekok / Mbah Sukarni Adullah..kurang jelas silakan kunjungi web kami Di www.vierky-virdaus.co.cc
mas tanya dunk, mas yg sangkal putung itu H.abdullah ato sukarni? ke 2-nya sama di lekok. kmrn sy sdh ke lekok ke H. Abdullah dekat pasar sblah masjid jami' apa betul H. abdullah yg itu ya? mhn infonya...
biayanya. engkel kaki terkilir berapa ya?
biayanya. engkel kaki terkilir berapa ya?
biayanya. engkel kaki terkilir berapa ya?
biayanya. engkel kaki terkilir berapa ya?
Kl pengalaman saya sih bayarnya seikhlasnya ....
lalu hasilnya gimana, sembuh tidak?
Lokasi sesuai sm map di gogel kah
Post a Comment