Friday, January 13, 2012

Twitter dari @Gilang_Mahesa

"Beberapa hari ini sudah banyak di berita soal ikut sertanya klub Singapura Lions XII FC menjadi peserta Liga Super Malaysia. Liga Super Malaysia sendiri terdiri dari dua Divisi, dan Lions XII FC langsung masuk di Level tertinggi liga, tdk dari bawah dahulu!!!

Apakah ada komplain dari klub yg berada di level 2 krn merasa diperlakukan tidak adil dgn memasukkan LION XII ke level 1 langsung? ada !

Lalu apakah komplain tersebut sampai menimbulkan mosi tdk percaya bahkan aksi penggulingan Federasi Sepakbola Malaysia (FAM)? tidak !

Mengapa?? ada dua hal:
(1) klub faham bahwa wewenang soal kompetisi ada di EXCO FAM, dan
(2) FAM berhasil menjelaskan dengan baik kpd klub.

LIONS XII FC itu bukan bagian dari malaysia, tp saya sangat kagum mereka bisa menerima klub luar ini dgn tangan terbuka & kemurahan hati.

Mari kita lihat bagaimana kondisi di tanah kita sendiri;

Walaupun sudah dijelaskan berkali-kali tafsir soal alasan 6 klub di level 1, baik alasan yg bersifat aturan dan history, tapi point inilah yg terus dijadikan sebagai pematik munculnya gerakan penggulingan PSSI.

Padahal ke 6 klub ini masih saudara kita, anak-anak bangsa juga, bukan klub dari negara lain yg tdk kita kenal,mereka bagian dari kita !

Persema, PSM, Persibo dan Persebaya adalah bagian dari sejarah sepakbola kita, mereka juga menjadi bagian dari proses perubahan, ketika klub yang lain berlindung dibawah kekuasaan yg korup dan kotor, 4 klub ini berani melawan dgn resiko yang mereka berani tanggung!! Ya mereka pernah di hukum rezim lama, tapi mereka tidak cengeng dan meminta bantuan politik bahkan meminta backup dengan lapor ke DPR.

Lalu ketika ada sebuah putusan yang merehabilitasi mereka, mengapa kemudian ada klub - klub dan kelompok yang seolah tdk ikhlas & rela??

Kalaulah sekarang ada stigma bahwa PSSI melakukan balas dendam kepada ISL, siapa sebenarnya yang terus memendam dendam kesumat ?

Kalaulah mereka ( KPSI+ISL ) nantinya kembali berkuasa, dimana posisi klub anggota yg pernah berada di LPI ( bukan IPL ) ? pasti bukan di level 1.

Lalu pertanyaannya dimana klub IPL yg dulu bermain di ISL?? --> msh di level 1, jk demikan tafsirnya jls sudah siapa yg memiliki dendam ?

Dan kalau tafsirnya seperti itu, sebenarnya klub yg saat ini berada di ISL hanyalah dijadikan alat dari kelompok yg haus kekuasaan !

Saya berharap mediasi KONI selama 1 pekan ini bisa menyadarkan kembali artinya kebersamaan sebagai sebuah bangsa. Bangsa ini memberi ruang kepada para pejuang perubahan, rehabilitasi tahanan politik misalnya sehingga memiliki kembali hak nya.

Ke 4 klub tersebut adalah para pejuang perubahan, degradasinya mereka karena hukuman akibat jalan perjuangan yg mereka ambil bukankah jika mereka nanti berkuasa, klub ISL yg disanksi jg akan dipulihkan haknya ? ?

Tafsirnya ? tafsir yg sama yg terjadi bagi ke 4 klub ini sekarang.

Malaysia yg selalu kita olok-olok ternyata lebih memiliki kebesaran hati dan jiwa memandang masa depan kompetisi sepakbolanya, kita patut malu dengan diri kita sendiri, sudahkah kita mempersiapkan kebesaran hati kita untuk memberi ruang bagi sikap kebangsaan !

Kita semua satu bangsa -- Indonesia, janganlah rangkulan ( rekonsiliasi ) dibalas sambut dengan pukulan, itu saja pinta saya siang ini."

No comments: