Tuesday, June 08, 2010

BNI, Kartu ATM Instant aja kok ribet ???

Kartu ATM Instant, apaan sih itu ?

Bagi yang belum tau kartu ATM instant, begini nih, banyak bank di Indonesia tercinta ini yang mulai menawarkan layanan pembuatan kartu ATM yang tanpa nama. Sehingga dalam sekejap, para nasabah sudah bisa membuat kartu ATM. Tentunya banyak persyaratan yang diterapkan.

Saya pun paham benar bahwa banyak persyaratan yang harus diterapkan terhadap pelaksanaan pembuatan kartu itu. Dan kenyataannya, hampir semua kartu ATM saya, adalah kartu ATM instant.

Tapi pagi ini, saya dibuat sedikit bete. Pelakunya adalah BNI.

Ceritanya begini nih, sudah hampir 6 bulan kartu ATM BNI saya dalam kondisi patah. Sehingga menggunakan kartu tersebut seperti main dadu. Banyak nggak bisanya dari pada bisa. Lucu kan, udah jauh-jauh ke ATM, ternyata dicoba berkali-kali ternyata tuh kartu tetep dikeluarin ama si mesin.

Pagi-pagi, karena harus menggunakan ATM BNI, maka saya bergegas ke ATM di Plasa Semanggi. Ternyata di situ ada cabang BNI. Setelah ngeluarin dana yang ada (ditransfer buat bayar macem-macem), sehingga yang tersisa nggak sampe 100rb.

Duduk di customer service, ditanggapi dengan ramah. Ditanya ini itu, ngisi formulir, ngeluarin KTP dan buku tabungan, akhirnya diproseslah permohonan saya. Biayanya 15rb.

Trus si customer service membawa semua berkas ke Pimpinannya. Sekitar 5 menit, kemudian si customer service keluar lagi dan ketemu dengan saya.

Dan, ......

Ternyata permohonan saya ditolak. Karena dana saya yang tidak sampai 100rb, maka dengan alasan keamanan dijadikan sebagai pertimbangan mengapa permohonan saya ditolak.

Otak langsung berputar, mencoba merangkai logika. Kurang dari 100rb, kalo ditolak karena alasan administrasi, saya lebih bisa menerima. Tapi kalo alasan keamanan, ini yang susah diterima oleh akal sehat.

Tapi ya sudahlah, walaupun si customer service memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ada, dan saya pun harus tersenyum dipaksa-paksain biar tidak mengecewakan si customer service itu, tetep aja hati ini langsung bad mood. Pengen sih langsung ngadep ke pimpinannya, mengapa menolak alasan saya, ada tidak aturan tertulis yang menyebabkan permohonan saya ditolak, tapi niat itu langsung saya batalkan. Siapa tau logika pimpinan kantor BNI itu memang terbiasa tidak menggunakan logika akal sehat.

Dari pada memulai hari dengan ribut sama orang, mending saya mengalah saja. Toh saya juga tidak terlalu butuh dengan penggunaan kartu ATM BNI saya.

Mohon BNI kalo ada yang membaca ini, belajarlah untuk menegakkan aturan berdasarkan rule yang ada, bukan berdasarkan perasaan.

4 comments:

Unknown said...

coba ke graha pangeran, ato ke cabang mana dulu dirimu apply. aku juga pernah dibegitukan di cabang kecil, trus coba ke tempat dulu aku apply, approved tanpa babibu. good luck! :)

Anonymous said...

(Ratna nih mas):
hmm...mas salim,boleh ya ngomentari sebatas pelaku perbankan nih.apalagi mmg jg kerja di BNI.
kalo lihat dari kasusnya mas salim nih,nasabah beda cab dtg tuk memproses pembuatan kartu atm instan,scr rule,boleh dibuatkan selama identitas dan lain2,cocok.
alsan krn saldo tinggl sdkt,kyknya terlalu berlebihan,mungkn si pemimpin hanya melihat transaksi terakhir seolah2 dana ditarik smua, dan curiga alasan penarikan tsb.
waaa..coba mas salim bilang klo punya tmn org bni...hehehe..(pdhl ga ngefek jg.mang sapa aq ya?..)
intinya, pemimpin jg manusia,punya salah,tanpa melihat aturan yg jelas.
saran trakhir.klo ada lagi,bener seharusnya lgsg menghadap ke pemimpin spt itu.tegaskan bhw tdk semua org buta aturan...oke,,semoga ini bs jd masukan ya mas..
sbg bagian dr instansi, mohon maaf ya..
sbg individu,mas salim bener..berhak marah kok..(peace..)

hotel murah di Bali said...

iya mas Salim, kalau saya pribadi mending ke kantor cabang yang agak besar saja, masa alasan kok nggak jelas gitu.

Salim Suharis said...

Karena ribet, ya memang mending nggak usah punya rekening di BNI saja :)

apalagi sekarang transaksi antar rekening sudah dihandle oleh ATM Bersama ...