Wednesday, April 07, 2010

Jupe, Klimaks Sebuah Metamorfosa ?

Satu demi satu, artis-artis mulai merambah dunia politik. Mulai sekedar menjadi wakil rakyat, hingga menduduki jabatan eksekutif. Tidak tanggung-tanggung, yang diincar adalah kursi nomor 1 dan nomor 2 sebuah pemerintahan.

Dan, kali ini dunia pencalonan sedikit "geger", lantaran Pacitan, kabupaten Pak eSBeYe berasal, ternyata membuat sensasi dengan mencalonkan Julia "DadaMontok" Peres. Hehehe, terpaksa saya memberi nama tengah untuknya, karena asumsi yang terbangun adalah Jupe adalah seorang artis bermodal "besar".

Ya, Benar .... Jupe a.k.a Julia Peres !!!

Coba kita lihat siapa yang menjadi pendukungnya ? Ternyata sebuah koalisi ampera yang terdiri dari 8 partai politik (Partai Hanura, PAN, Gerindra, PBB, Partai Patriot, PDP, PKPB, dan PKPI).

Kini, di dunia maya sudah beredar berbagai iklan buatan "entah siapa" yang mendiskreditkan Jupe lengkap dengan image yang pernah terbangun sebelumnya. Seksi, berani berpakaian minim, dan tentu saja menjual modal "besar"nya itu lho.

Mengamati hal tersebut, saya hanya ingin mencoba melihat dari sisi lain, terlepas dari nafsu para poli-tikus untuk bertarung di kancah politik dengan berbagai cara.

Sisi pertama : para sesepuh parpol di Pacitan merasa mencalonkan Jupe adalah sebuah langkah cerdas untuk mencalonkan Jupe sebagai icon. Targetnya adalah menang, dan begitu menang, maka Jupe hanya menjadi "pajangan" jajaran eksekutif di Pacitan untuk "dhelok2an". Tentu saja bila ini yang menjadi landasan, maka mereka harus siap-siap menerima andai langkah ini akan menjadi blunder yang menghancurkan ambisi mereka.

Sisi kedua : Bagaimanapun Jupe sangat akrab dengan media. Dia bisa melambaikan tangannya atau menggoyangkan badannya agar media segera merapat. Tentu saja ini cara yang mudah untuk mempromosikan sebuah daerah yang mungkin nyaris tak terdengar prestasinya selain memunculkan tokoh yang justru kini menjadi Presiden RI.

Sisi ketiga : Siapa tau di kalangan partai koalisi Ampera ada yang nge-fans ama Jupe. Namun sangat menyayangkan kondisi Jupe saat ini. Sehingga perlu metode instan untuk "men-sopan-kan" Jupe. Tentu saja diharapkan ketika menjadi Wakil Bupati, Jupe akan berpenampilan lebih sopan. Apalagi Jupe sudah mengatakan gaji yang didapat dari posisi Wakil Bupati sudah cukup untuk menutupi kebutuhan hidup, sehingga dia bisa meninggalkan dunia entertainment.

Overall, saya sendiri tidak terlalu tertarik untuk menghujat pencalonan JUPE. Karena bisa jadi JUPE lebih bersih dari para koruptor, penjilat, poli-tikus yang selama ini hobby menggerogoti uang rakyat.

Andai pertanyaan dikembalikan ke diri kita masing-masing, pilih mana ? Jupe yang relatif bersih dari korupsi, atau para orang2 oportunis yang ingin mencalonkan diri karena mengharap kesempatan untuk mengeruk uang rakyat untuk kepentingan pribadi ?

Emboh ahhhhh ......


No comments: