Sunday, December 02, 2007

Mimpi Yang Aneh

Malam tadi, Sabtu - 1 Desember 2007, saya sudah berencana untuk menyaksikan siaran langsung Juve vs Milan dan dilanjutkan dengan menyaksikan Espanyol Vs Barca.

Namun rencana hanya tinggal rencana. Saya masih harus berkutat dengan pekerjaan hingga pukul 12 malam. Hingga akhirnya kantuk yang sangat melanda membuat saya untuk meninggalkan pekerjaan yang masih belum selesai.

Saya pun tidur. Dan langsung nyenyak tanpa basa basi.

Tiba-tiba saya dikejutkan dengan seseorang gadis yang sangat saya kenal. Dia berinisial 'D'. Setelah memberikan selembar kertas yang setelah saya baca ternyata bertuliskan sebuah alamat, secara tiba-tiba sosok 'D' menghilang.

Akhirnya saya berinisiatif untuk mengunjungi tempat tersebut. Saya pun berkendara dengan menggunakan sepeda angin, yang secara tiba-tiba ada teman saya berinisial 'R' yang juga mendampingi perjalanan saya. Perjalanan saya tempuh dengan susah payah, yang mengarahkan saya pada sebuah tempat yang cukup kumuh. Banyak sekali sampah berserakan di tepi jalan. Namun ternyata warga kawasan tersebut cantik-cantik dan putih-putih. Sangat kontras dengan kondisi lingkungan sekitar.

Berkali-kali saya bertanya tentang alamat tersebut, berkali-kali pula saya harus menelan kekecewaan karena justru saya harus mondar-mandir di tempat yang sama ketika harus menuruti petunjuk dari orang-orang yang saya tanya.

Saya dan 'R' pun memutuskan untuk berpisah mencari ke arah yang berbeda.

Dengan berbagai rintangan yang saya hadapi, akhirnya saya mengarah pada sebuah bangunan tua yang berada di seberang sungai, yang airnya sudah hampir tidak mengalir lagi. Sudah hitam pekat. Saya harus menyeberangkan sepeda angin saya dengan memanfaatkan jasa perahu derek yang ada di situ. Akhirnya saya berhasil mencapai seberang.

Segera saya menuju ke bangunan tua itu, ternyata setelah masuk, bangunan tua itu terdiri dari beberapa petak-petak. Seolah-olah seperti rumah susun. Saya pun mencari nomor yang tertera pada alamat. 10D.

Mencari nomor rumah, rupanya turut menyumbang tingkat kesulitan yang harus saya hadapi. Nomor-nomor itu tidak urut dan sangat acak. Dengan terpaksa saya harus mencari satu per satu. Di Lantai I tidak ada. Di lantai II juga tidak ada. Akhirnya sampailah saya di lantai III. Ternyata lantai III itu berbentuk seperti kamar-kamar yang mengelilingi sebuah ruangan yang agak luas di tengahnya. Di sana tampak sebuah televisi hitam putih dengan suara yang kurang enak di dengar telinga. Sementara beberapa orang tampak tidur-tiduran menyaksikan acara yang ditayangkan.

Tiba-tiba saya bertemu dengan 'R' berada di tengah-tengah kumpulan orang tersebut turut serta menyaksikan acara di tv. Saya juga bertemu dengan orang-orang yang sangat familiar. Ibu dan Bapak 'D' ada di sana. Kakak 'D' dan suaminya juga ada di sana. Sementara saya melihat 'D' secara sekilas berada di dalam salah satu kamar. Namun dia tidak mau menemui saya. Sementara suami dari kakaknya 'D' bertegur sapa sambil mengingatkan tentang kejadian beberapa waktu yang lalu di mana saya secara tidak sengaja bertemu dengan istrinya (kakak 'D') di salah satu penerbangan karena bersiul-siul dengan nada yang sangat khas.

Akhirnya perbincangan pun terjadi antara saya dan ibunda 'D'. Salah satu dialog yang masih saya ingat betul adalah :
ID (ibunda 'D') : gimana kabarnya mas ?
S (Saya) : alhamdulillah baik bu ...
ID : sudah nikah ?
S : sudah bu, sudah punya anak satu
ID : oh gitu ya, sayang sekali
S : ya gimana ya bu, saya tunggu-tunggu anak ibu ternyata nggak mau saya nikahi
ID : maaf ya mas, memang D itu susah diatur

Kemudian perbincangan terhenti begitu saja, dan secara tiba-tiba saya harus BANGUN. Tersenyum sendiri sambil mengingatkan mimpi yang baru saja terjadi. Mencari-cari ponsel yang senantiasa berada di sekitar saya. Melihat jam. Dan ternyata sudah jam setengah empat pagi. Waktunya bersiap-siap untuk sholat Subuh.

FYI, 'D' adalah salah satu teman dekat saya yang kini bekerja di Jakarta. Dan juga sudah menikah. Bekerja di salah satu perusahaan pemerintah daerah. Adapun rumahnya di salah satu kota di Jawa Tengah. Di mana saya sebenarnya juga pernah berkunjung ke rumah tersebut.

FYI, 10D mungkin di ambil dari tanggal lahirnya digabungkan dengan inisial namanya.

FYI, sebenarnya yang bertemu dengan saya di salah satu penerbangan beberapa waktu yang lalu adalah kakak ipar dari temanku lainnya yang memang saya kenali ketika tiba-tiba di depan saya ada seorang perempuan bersiul-siul dengan siulan yang khas. Nggak banyak lho perempuan bersiul-siul mendendangkan sebuah lagu.

Akhir kata, postingan ini hanya bercerita tentang mimpi. Jika ada yang tidak berkenan, mohon maklum ya. Namanya juga mimpi.

1 comment:

Eddy Fahmi said...

perlu tafsir mimpi mas? coba ditanyaken ke mbak dena yg sering mbaca primbon itu ;)