Monday, November 19, 2007

Rokok dan Ibadah Haji

Sungguh sangat menyedihkan nasib Bapak yang satu ini. Ketergantungannya terhadap rokok membuatnya lebih memilih tidak naik haji jika tidak diijinkan membawa 18 slop rokok yang dijadikannya sebagai bekal.

"Saya harus membawa rokok saya. Kalau rokok ini tidak boleh dibawa, mending saya tidak jadi berangkat haji," kata Bapak tersebut dengan nada tinggi.

Sungguh menyedihkan.

Berita lebih lengkap ada di sini.

1 comment:

Prabowo said...

Yah, begitulah sebagian orang kita. Pertama, haji cuma dianggep status. Jadi ga haji ga patheken, sing penting tetep ngrokok.
Kedua, kebutuhan akan rokok sudah melebihi kebutuhan primer lainnya.

Org ngerokok, kalau diludahi marah nggak ya? Kan efeknya sama.
Merokok asapnya bau, meludahi cairannya bau.
Ludah bisa kering sendiri, bau asap rokok malah lebih lama keringnya?

Piye pak? :D