Monday, October 02, 2006

Nuansa Tarawih Ramadhan 1427H di Masjid-Masjid Surabaya

Safari Masjid, demikian banyak orang mengatakannya. Walau tidak secara teratur setiap malam, dan tentu saya tidak setiap tahun, namun kebiasaan ini sudah aku lakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Sederhananya, setiap malam untuk menjalankan shalat tarawih, saya mendatangi masjid-masjid yang berbeda yang ada di kota yang saya tinggali ketika Ramadhan ini. Tahun lalu, saya melakukannya dengan mendatangi beberapa masjid yang ada di kota Sorong - Papua.

Ramadhan 1427H kali ini, saya memulai safari masjid pada malam ramadhan yang kedua. Berikut ini adalah uraian safari ramadhan malam demi malam.

Malam #02, Masjid Muhajirin KotaMadya Surabaya
Masjid ini merupakan masjid yang berdiri di area Balai Kota Surabaya. Dan memang merupakan masjid milik Pemkot Surabaya yang juga dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Masjid ini terletak di Jl. Jimerto 25-27 Surabaya. Jamaah yang datang masih sangat ramai. Masjid kelihatan sangat penuh.

Tarawih di Masjid ini menggunakan aturan 8 rakaat, dilanjutkan dengan ceramah dan diakhiri dengan witir (2 + 1 rakaat). Ceramah yang disampaikan berisi tentang pentingnya tidak sekedar menahan lapar dan haus saja ketika berpuasa. Namun juga menjaga diri untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah dan menjauhi segala bentuk pekerjaan yang dilarang. Hal ini bertujuan agar dalam menjalankan puasa, kita mampu mencapai target yang telah digariskan oleh Allah. Target tersebut adalah Laallakum tattaquun (supaya kamu menjadi orang yang bertaqwa).

Pada Masjid ini, jamaah putra diletakkan di lantai 1, sementara jamaah putri diletakkan di lantai 2. Dahulu, sebelum mengalami renovasi, jamaah putra diletakkan di lantai 2, sementara jamaah putri diletakkan di lantai 3.

Malam #03, Masjid ITS Surabaya
Masjid ITS berada di dalam kawasan kampus ITS, Sukolilo - Surabaya. Saya kurang tahu persis kapan berdirinya.

Setelah shalat Isya' berjama'ah, diadakan ceramah yang kebetulan malam itu dibawakan oleh Rektor ITS, pak M. Nuh. Dilanjutkan dengan shalat Tarawih 8 rakaat, dan diakhiri dengan witir (3 rakaat). Yang menjadi imam sholat berjamaah ini, adalah imam yang sama semenjak saya pertama kali masuk ITS, tahun 1995. Sayangnya, saya tidak tahu namanya. (Ternyata namanya adalah Imam Maksum. Ini berdasarkan informasi dari Rekan Fahmi, yang telah mengunjungi blog ini)

Jamaah putra mengisi hampir semua area ruang utama masjid. Ketika saya toleh ke belakang, rupanya shaft yang kosong hanya tersisa 2 shaft saja. Sementara jamaan putri, berada para area belakang masjid, dan sebagian pada lantai 2.

Oh ya, hampir lupa. Masjid ini bernama Masjid Manarul Ilmi. Masjid yang saat saya shalat berjamaah itu, sedang mengalami renovasi perluasan pada area sebelah kiri masjid. Area yang berada antara masjid, dan ruang wudhu.

Satu hal lagi yang masih tetap ada, yaitu adanya tempat wudhu darurat yang berbentuk dingklik'an yang di atasnya terdapat beberapa timba cor yang dilubangi. Untuk menggunakannya jamaah harus menimba pada kolam tandon. Walau saat itu jamaah yang datang masih sepi, dan ruang wudhu masih relatif kosong, saya justru bernostalgia dengan berwudhu di tempat wudhu darurat tersebut.

Malam #06, Masjid UNAIR Surabaya
Seharusnya saya merencanakan malam ini untuk shalat Tarawih di Masjid Al-Falah, Raya Darmo. Namun karena beberapa kesibukan, membuat saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk perjalanan menuju masjid tersebut.

Akhirnya pilihan jatuh ke Masjid UNAIR Surabaya. Masjid ini berada di dalam kawasan kampus B UNAIR, Jl. Dharmawangsa - Surabaya. Ketika saya datang, terlihat sudah banyak jamaah putri memadati area sebelah kiri masjid. Sementara di area utama, tempat jamaah putra, masih terlihat banyak celah-celah kosong yang belum terisi.

Pelaksanaan Sholat Isya' diawali dengan beberapa pengumuman oleh takmir masjid. Selanjutnya Sholat Isya' berjamaah dimulai. Dilanjutkan dengan ceramah yang membahas tentang hal-hal yang dilatih dalam ibadah puasa. Yaitu Jujur serta Sabar. Sementara Sabar sendiri dibagi lagi menjadi sabar ketika beribadah, sabar dari perbuatan tercela, serta sabar ketika ditimpa musibah.

Kemudian, dilanjutkan dengan Shalat Tarawih 8 rakaat yang ditutup dengan Witir 3 rakaat. Urut-urutan yang sama seperti yang dilaksanakan di Masjid Manarul Ilmi ITS.

Malam #09, Masjid Al-Falah Surabaya
Akhirnya kesampaian juga untuk menjalankan shalat Tarawih berjamaan di Masjid Al-Falah Surabaya. Masjid ini terletak di Jalan Darmo, tepatnya di seberang Kebun Binatang Surabaya.

Sengaja saya datang lebih awal, untuk melihat situasi menjelang berlangsungnya sholat berjamaah. Parkir motor sudah mulai banyak terisi, sementara parkir mobil sudah mulai terlihat berbaris di Jl. Darmo. Dan beberapa terdapat di sebelah kanan masjid (jalan apa ya namanya ?).

Kemudian datanglah waktu Adzan. Antrian wudhu sudah mulai terlihat ramai. Wudhu di masjid ini memang sangat menyenangkan, karena airnya yang cukup deras dan segar.

Jamaah mulai menempati barisan shaft untuk mendengarkan ceramah. Ya, memang di masjid ini ternyata ceramah agama diberikan sebelum sholat Isya'. Ceramah kali ini dibawakan oleh seorang dokter. DR. Dr. HM. Yunus, Sp. RM. Nama yang saya ketahui dari selebaran yang dibagikan.

Sebagai dokter, ternyata materi yang dibawakan tidak lain adalah masalah kesehatan. Disampaikan bahwa selama satu hari, sedikitnya umat Islam berdoa meminta diberi kesehatan itu sebanyak 17 kali. Doa yang dibaca pada duduk diantara 2 sujud. Namun doa sebenarnya hanya visi dan misi. Harus ada tindak lanjut berikutnya. Sayangnya, kebanyakan dari kita, umat Islam, hanya berhenti sampai di visi dan misi itu saja. Misalnya saja, banyak umat Islam yang berdoa minta kesehatan sampai 17 kali sehari, tapi masih merokok, masih makan tanpa batasan, tidak pernah memeriksakan diri ke laboratorium dan lain sebagainya.

Setelah ceramah, sholat Isya' berjamaah pun dimulai. Dilanjutkan dengan sholat tarawih (8 rakaat) dan sholat witir (3 rakaat).

3 comments:

Eddy Fahmi said...

eh kebetulan saya juga doyan safari waktu teraweh (dan jumatan).

kalo sempat boleh coba mampir ke masjid ampel, menarik. disana teraweh 23 rakaat, sehari 1 juz full, jadi 1 bulan ramadhan khatam alquran.

trus kalo pingin ngincipi suasana yg beda, boleh buka puasa di kampung ampel sekalian. banyak masakan arab di nggubah situ, rasae zen ;)

tips kalo ke masjid ampel = jangan lupa mbawa kantongan kresek buat bungkus sandal/sepatu.

masjid yg menarik lainnya = masjid cheng ho. walopun namanya cheng ho, tapi jamaahnya banyak yg jawa hehe. kalo ke masjid cheng ho sebaiknya milih tempat di sebelah selatan (kiri) aja. soalnya di sebelah utara bisa jantungan dikageti bedug-nya.

btw imam di masjid manarul ilmi itu namanya imam maksum.

Salim Suharis said...

OK ... thanks atas info2nya.

Untuk masjid Ampel, sudah masuk list. Cuman nunggu timing yang pas. Ya, tentu saja karena 1 juz nya itu :)
Sudah lama juga saya tidak Tarawih di masjid Ampel.

Demikian juga halnya untuk masjid ChengHo, sudah masuk list. Bedanya saya belum pernah sholat di masjid ini.

Sisca said...

Menarik sekali ceritanya...baru tau sisca ada safari mesjib heheheh

Selamat menjalankan ibadah puasa, smg mas diberi kemudahan dalam melewatinya.amin.