Sabtu kemarin, 16 Desember 2005, saya ikut menghadiri acara makan-makan tutup tahun di perusahaan yang sedang mempercayakan pembenahan sistem informasi perusahaannya kepada saya.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Kepabeanan. Dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas ekspor dan impor.
Acara makan-makan yang dihadiri oleh segenap sumber daya dari perusahaan tersebut (pegawai administrasi, layanan customer, hingga sopir dan kernet), diawali dengan pengantar dari pimpinan perusahaan tersebut, sebut saja Mr. X.
Banyak hal yang disampaikan. Namun dari sekian banyak point yang disampaikan, ada satu hal yang menarik perhatian saya.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Kepabeanan. Dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas ekspor dan impor.
Acara makan-makan yang dihadiri oleh segenap sumber daya dari perusahaan tersebut (pegawai administrasi, layanan customer, hingga sopir dan kernet), diawali dengan pengantar dari pimpinan perusahaan tersebut, sebut saja Mr. X.
Banyak hal yang disampaikan. Namun dari sekian banyak point yang disampaikan, ada satu hal yang menarik perhatian saya.
Diinformasikan bahwa pada satu hari sebelumnya, 15 Desember 2006, Pemerintah secara resmi "baru" meresmikan tim NSW. Sementara beberapa negara di ASEAN justru sudah mulai menerapkannya.
National Single Windows ini merupakan sebuah upaya untuk menyatukan infomasi yang berkaitan dengan aktivitas ekspor dan impor satu Indonesia melalui satu portal bersama. Dengan harapan informasi menjadi semakin cepat dan dapat dinikmati oleh semua pihak tanpa harus menghadapi banyaknya hambatan administrasi yang selama ini sering terjadi. Sebuah upaya sebagai batu lompatan untuk ikut serta berperan membentuk ASW (ASEAN Single Window).
Mr. X, juga sempat meramalkan bahwa jika baru pada tanggal 15 Desember 2006 ini kita baru membuat tim NSW, maka bisa jadi 4-5 tahun ke depan NSW baru bisa terealisasi. Sementara jika Malaysia atau Singapura, hanya membutuhkan waktu 2 tahun saja untuk bisa merealisasikannya.
Nah, komentar inilah yang menarik perhatian saya. Sebagai seorang yang sudah sangat lama berkecimpung di dunia kepabeanan, tentu komentar itu tidak muncul begitu saja tanpa dasar yang jelas.
Tentu saja saya yakin bahwa komentar itu tidak dalam rangka meng-underestimate kemampuan Indonesia. Namun lebih membandingkan pada fakta yang ada di negeri tercinta ini.
Yang jadi renungan saya sekaranga adalah, jika negara tetangga mampu merealisasikan hanya dengan 2 tahun saja, mengapa Indonesia harus membutuhkan waktu hingga 5 tahun ? Apa karena alasan Indonesia adalah negara yang luas ? Atau karena sumber daya kita yang kurang siap ? Atau karena apa ya ?
National Single Windows ini merupakan sebuah upaya untuk menyatukan infomasi yang berkaitan dengan aktivitas ekspor dan impor satu Indonesia melalui satu portal bersama. Dengan harapan informasi menjadi semakin cepat dan dapat dinikmati oleh semua pihak tanpa harus menghadapi banyaknya hambatan administrasi yang selama ini sering terjadi. Sebuah upaya sebagai batu lompatan untuk ikut serta berperan membentuk ASW (ASEAN Single Window).
Mr. X, juga sempat meramalkan bahwa jika baru pada tanggal 15 Desember 2006 ini kita baru membuat tim NSW, maka bisa jadi 4-5 tahun ke depan NSW baru bisa terealisasi. Sementara jika Malaysia atau Singapura, hanya membutuhkan waktu 2 tahun saja untuk bisa merealisasikannya.
Nah, komentar inilah yang menarik perhatian saya. Sebagai seorang yang sudah sangat lama berkecimpung di dunia kepabeanan, tentu komentar itu tidak muncul begitu saja tanpa dasar yang jelas.
Tentu saja saya yakin bahwa komentar itu tidak dalam rangka meng-underestimate kemampuan Indonesia. Namun lebih membandingkan pada fakta yang ada di negeri tercinta ini.
Yang jadi renungan saya sekaranga adalah, jika negara tetangga mampu merealisasikan hanya dengan 2 tahun saja, mengapa Indonesia harus membutuhkan waktu hingga 5 tahun ? Apa karena alasan Indonesia adalah negara yang luas ? Atau karena sumber daya kita yang kurang siap ? Atau karena apa ya ?
6 comments:
salam kenal..aku jg orang IT, saat ini di batam, ibu dari 2 jagoan..member DB jg
kalo kata aku..
soal sumberdaya, kita gk kalah deh ama negara2 tetangga..biar kata di kampus2 kita pc nya masih jangkrik, server nya lebih jangkrik..tp coba liat lulusan univ indo bisa nembus semua negara di dunia
kalo soal dana..masa sih pemerintah gk ada dana
masalah nya cuman cecunguk2 yang pake baju PEMERINTAH itu.
Ngurusin pabean juga? Wah..di sini mah urusan ama yang begituan bikin bete.
Masa data bener, proses bener, laporan bener..masih minta under table money..
hehe..sori jadi curhat..maklum bete abis nih :P
Rabu hari ini, di Batam ada bahasan soal NSW. Realisasi pertama di Batam tanggal 29 Desember 2006 nanti. Berarti ntar lagi dunk.
Ujicoba e-form sebenarnya bukan hal baru di Batam, katanya seh dah sekitar setaon ini dijalanin. Jadi begitu NSW jalan, tinggal satuin sistem.
Cuman, kayanya masih butuh waktu lama deh buat integrasi data, soalnya ada berapa instansi yang terlibat tuw..
memangnya Mr X ga bilang ya mas kenapa Indonesia baru bisa merealisasikan NSW dalam 5 tahun?
klo aku sih ngeliatnya Mr X bukan mempermasalahkan SDM IT-nya, orang masih ada ahli IT kayak mas Salim mah 2 tahun juga bisa :D tapi lebih cenderung pada mentalitas petinggi di negeri ini. makanya Mr.X yakin klo 5 tahun-pun belum tentu terealisasi.
salam kenal mas,,,
saya desti,,,
mas salim, saya bisa minta tolong gak?
tolong bantu untuk informasi penerapan NSW di singapura dong,,,,
ada tugas niy,,,
please respond soon yach,,,
thx,,,
dealq underscore 2 at yahoo dot com
Setahu Saya karena Malaysia dan Singapura itu sudah mempunyai electronic system for "kepabeanan" sudah lama..(Saya lupa tepatnya kapan, tp lebih dari 5 tahun)..
Maka dari itu cukup 2 tahun untuk Malaysia dan Singapura mewujudkan NSW..
Tapi yang terpenting, Indonesia tidak kalah dengan yang lain, karena sekarang tetap berjalan NSW nya, Alhamdulillah lancar2 aja..
* malah enak khan, ngurus kepabeanan jadi cepet..
jadi berdoa aja supaya semuanya lancar sesuai yang kita semua inginkan...biar semua enak..
Halo..
Saya Hartono
Saya terus terang berkecimpung di dunia kepabeanan udah lama dan udah lihat perkembangan selama ini.
Terus terang aja mas kita ini yang katanya mulai reformasi, berantas KKN hanya ngomong aja.
Tahu enggak seperti comment diatas dokumen bener,proses udah bener ada aja yang dihambat, bilangnya PFPD lagi istirahatlah, sibuklah, mesti cek ke instansi lain lah.. ah pusing lalu UUD kalau mau cepat .
Dulu waktu diterapkan KPU katanya enggak lagi pakai duit .. mana tahan pemerintah katanya mau menaikan gaji pegawai DJBC tapi masih dalam tahap pembahasan di DPR.
Mana tahan godaan , namanya juga oknum mau dikasih makan apa dengan gaji sekian..
Kasihan dech.. saya rasa sumber nya di "Government Willing".
Apalagi udah mau dekat PEMILU yah instansi basah kayak gini menjadi celengan ..
thank you ..
Post a Comment