Monday, September 18, 2006

Garis Putih Itu Sering Kali Menjadi Tidak Ada

Lampu BangJo, demikian banyak orang Jawa menyebutnya. Alat pengatur lalu lintas ini sering kali kita jumpai pada perempatan jalan, khususnya yang cenderung ramai.

Di sana, pada jalan di bawahnya, ada sebuah garis putih yang membentang, menjadi tanda bahwa jika lampu merah sedang menyala, semua pengendara kendaraan harus berhenti sebelum garis putih tersebut.

Namun, coba perhatikan. Apa yang terjadi ?

Khususnya motor, kadang kala juga mobil, sering kali mengabaikan garis putih tersebut. Garis putih itu memang sering seolah tidak ada.

Ironisnya, ketika saya berada di baris terdepan. Saya berusaha untuk menganggap garis putih itu memang ada. Karena mata saya memang melihatnya dengan nyata. Saya berhenti tepat sebelum garis putih itu. Tiba-tiba bunyi klakson bersahutan, mencoba memprovokasi saya untuk memajukan kendaraan saya.

Saya yakin, yang tahu garis putih itu ada tidak cuma saya. Tapi mengapa banyak yang mengabaikannya. Apa salah garis putih itu, sehingga keberadaannya sudah tidak diperdulikan lagi ?

2 comments:

Anonymous said...

Haris kowe kerjo nang endi ? pabrik opo di Samarinda?
Enak koyone, jauh dari macet gak kayak di Jakarta.
BTW, tempat2 wisata apa di Samarinda yg patut di kunjungi,
Samarinda cedek karo balikpapan toh?

Salim Suharis said...

Saya kerja di Surabaya, namun kadang-kadang saya juga ke Samarida untuk beberapa pekerjaan.
Tentang kemacetan, memang seringkali menjadi kendala, sementara Samarinda masih belum terlalu bermasalah dengan kemacetan.
Tempat wisata di Samarinda ? apa ya ? mungkin alternatifnya coba ke Tenggarong. Disana ada pulau Kumala. Sebuah pulau buatan.
Samarinda dapat ditempuh perjalanan darat dari Balikpapan selama 2 jam.