Thursday, February 19, 2009

Orang Pintar Belum Tentu Bisa Buang Sampah Dengan Benar

Sejak lama saya harus belajar untuk membuang sampah pada tempatnya. Hasilnya, saya menjadi merasa sangat berdosa bila sampai harus membuang sampah tidak pada tempatnya. Saya lebih senang menyimpan sampah di kantong baju, atau dikumpulkan di kantong plastik bila tidak menemukan tempat sampah.

Hasil pembelajaran itu ternyata sudah mulai jauh berdampak. Bahkan mulai timbul perasaan dongkol, benci, atau emosi sering tiba-tiba muncul ketika mendapati orang lain membuang sampah seenaknya.

Memang tidak mudah untuk bisa membuang sampah pada tempatnya. Bahkan untuk seseorang yang pintar sekalipun belum tentu bisa membuang sampah pada tempatnya.

Seperti yang terjadi siang kemaren. Jalan Kusuma Bangsa Surabaya adalah salah satu rute yang paling sering saya lewati. Sambil enak-enak berkendara menuju rumah, hati ini harus dikejutkan dengan seorang anak sekolah berseragam abu-abu yang melintas melewati saya. Anak tersebut dengan asyiknya mengendarai motornya dengan tangan kanan. Sementara tangan kirinya menggenggam es yang dikemas dalam plastik, lengkap dengan sedotannya. Tiba-tiba anak itu membuang plastik kemasan setelah es yang disedotnya melalui sedotan nampak sudah habis. Hanya beberapa es batu yang tersisa.

Segera saya kejar anak itu, saya dekati, dan saya perhatikan bedge yang melekat di pundaknya. Olala, ternyata dia adalah salah satu murid dari SMA yang terletak di jalan Kusuma Bangsa itu. Bagi yang pernah tahu Surabaya, pasti akan langsung tahu SMA apa yang saya maksudkan. Untuk bisa masuk ke SMA itu, paling tidak butuh sebuah level kepintaran tersendiri. Tidak semua orang bisa masuk ke SMA tersebut.

Ironis, untuk ukuran SMA seperti itu, ternyata ada siswanya yang masih GOBLOK urusan membuang sampah pada tempatnya. Entah karena tidak pernah diajari di rumahnya, atau sekolahnya itu tidak perduli dengan cara membuang sampah dengan benar. Saya tidak tahu sebabnya.

Yang pasti seseorang yang bisa jadi sangat pintar dalam bidang akademik, ternyata juga bisa GOBLOK untuk sekedar urusan membuang sampah pada tempatnya.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama, setidaknya mengajari cara membuang sampah yang benar pada anak-anak kita. Agar mereka nanti bisa turut memiliki rasa cinta terhadap kebersihan.

Siapa Yang Lebih Dahulu ?

Kira-kira, dari kedua poster film ini, siapa mencontoh siapa ya ?

Hehehehe ...