Saturday, June 22, 2013

Cara Mendapatkan Investor

Kali ini saya ingin melanjutkan cerita tentang INVESTOR yang telah dibahas pada postingan sebelumnya tentang Cara Mendapatkan Modal Usaha.

Berdasarkan cara menempatkan posisi, investor dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok:
Investor Aktif, selain menanamkan modalnya, investor jenis ini juga "cawe-cawe" terhadap bisnis yang kita kembangkan. Keuntungannya adalah, kita akan mendapatkan masukan, saran, jaringan/network, bahkan juga tenaga. Apabila kita masih "hijau", sementara investor sudah kenyang makan asam garam bisnis, investor aktif bisa sangat membantu agar bisnis menjadi semakin mudah berkembang. Namun kerugiannya adalah apabila investor tersebut kurang memiliki wawasan bisnis, ketakutan akan kehilangan uangnya seringkali justru menjadi penghambat/membatasi kreativitas jiwa entrepreneur kita.

Investor Pasif, investor yang hanya menanamkan uangnya ke bisnis kita tanpa terlalu banyak ikut campur ke urusan teknis perusahaan. Bahkan seringkali malahan investor jenis ini tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan bisnis kita. Biasanya investor pasif hanya meminta laporan keuangan rutin dari bisnis tanpa membatasi keputusan perusahaan. Keuntungan investor pasif adalah membuat kita dapat memaksimalkan berbagai kreasi dalam membangun usaha, bahkan untuk ide tergila sekalipun. Namun kerugiannya, ketika usaha kita sedang kesulitan, maka kita tidak bisa mengharapkan bantuan yang terlalu banyak pada investor ini. Bahkan kadang justru akan turut menjadi "beban pemikiran" karena terus-terusan menuntut agar bagaimana caranya bisnis bisa segera untung.

Bagaimana Cara Membangun Bisnis dengan Investor ?
Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dan lakukan sebelum kita bicara dan menawarkan kerja sama kepada investor. Kita tidak akan menemukan ataupun mendapatkan deal dengan investor selama kita masih berbicara dalam perspektif kita sendiri. Hal ini sering dilupakan oleh banyak pengusaha di antara kita. 
Bahwa kita sedang membangun kerjasama bisnis, dengan orang lain. Maka untuk memastikan bahwa bisnis yang kita bangun berjalan, dan tidak terlalu membuang energi, maka bahasa dan logika yang seharusnya kita gunakan adalah bahasa dan logika investor tersebut. 

Apakah Bahasa Investor Itu ? 
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang seringkali dilontarkan oleh investor :
What could go wrong? Apa yang mungkin terjadi yang tidak dipikirkan dan dikehendaki dari proposal kita? Atau apa yang bakal salah dalam bisnis yang kita tawarkan?
Pertanyaan ini harus kita jawab sebelum mereka bertanya. Atau kita pastikan kepada mereka sehingga mereka, para investor tidak akan ragu atas proposal bisnis yang kita buat.

Why they need our money? Mengapa memerlukan uang saya? Begitu pertanyaan investor selanjutnya. Investor ingin memastikan bahwa proposal kita bukan untuk membiayai kerugian dari bisnis kita. Bukan untuk merestrukturisasi diri kita sendiri. Benarkah bahwa proposal ini dibuat untuk bisnis sebagaimana dalam proposal, bukan untuk pembiayaan yang lainnya. Pertanyaan yang mengarah pada wilayah ini akan sangat kuat dan mencecar kita.

Can you make it happen? Apakah anda benar-benar membuat bahwa bisnis yang kita tawarkan tersebut terjadi, atau dapat berjalan sebagaimana rencana bisnisnya. Kalau ada sesuatu yang terlalu besar yang kita tawarkan, yang mereka ragu dengan hal itu, seperti dalam satu tahun akan terjadi sepuluh cabang dari usaha ini.
Who drive the bus? Siapa yang akan mengendarai bisnis tersebut. Siapa yang ada di dalamnya, siapa yang memiliki talent dengan bisnis yang kita tawarkan. Kemudian, show me the track record! Tunjukkan track record dia yang akan mengendarai bisnis tersebut.

Cara Mendapatkan Modal Usaha

Ketika membangun usaha, setiap kita memikirkan tentang modal usaha, maka pada umumnya yang terlintas pada pikiran adalah dengan cara meminjam pada BANK atau lembaga keuangan lainnya.

Berikut ini sedikit penjabaran, bahwa modal usaha tidak hanya didapatkan dari BANK, apalagi dengan cara berHUTANG. Manfaat kan INVESTOR.

Siapakah investor ?
Orang yang bersedia menyerahkan uangnya untuk dikelola dalam bisnis kita. Mereka yang memiliki uang, baik dalam bentuk institusional maupun personal. Dapat dikelompokkan menjadi 4F + 1P  


Apa itu 4F + 1P ?
Founders, yaitu orang yang membangun bisnis itu sendiri. Ketika dana usaha didapatkan dari pendiri bisnis, maka secara otomatis pendiri bisnis itu juga berfungsi sebagai investor.
Family atau keluarga kita. Kita bisa mengajak keluarga dan kerabat di sekitar kita untuk join bisnis dan menyerahkan uangnya kepada kita. Orang tua kita, saudara, paman, dan lain sebagainya. 
Friends atau temen-temen kita. 
Kelompok kedua dan ketiga di atas berinvestasi kepada kita karena mereka mengenal kita. 
Fools.  Kategori keempat ini, mau berinvestasi kepada kita karena mereka sangat menyukai cerita kita, sangat tertarik dengan apa yang kita sampaikan. Mereka mengharapkan untung, namun seringkali tidak cermat dan teliti terhadap financial projection yang kita paparkan. Mereka juga seringkali tidak perduli apakah kita sudah terbukti berhasil atau belum. Investor yang demikian, banyak sekali jumlahnya, dan ada di sekitar kita.

Lalu kalau 1P ?

Berbeda dengan investor kategori yang keempat (fools), maka 1P adalah investor yang kita sebut sebagai Investor Pro. Cara bermain dari investor pro ini sangat berbeda dengan investor fools.
Ia memulai segala sesuatunya dengan cara pesimis dan skeptis. Karena mereka ingin memastikan bahwa bisnis itu berjalan. Mereka ingin memastikan kita sudah terbukti berhasil menjalan bisnis atau belum.

Apa saja yang ingin diketahui oleh Investor Pro ?

Pertama, bertanya sekitar apakah bisnis kita memang layak untuk dibiayai.
Kedua, bertanya tentang track record kita. Apakah diri kita memang layak untuk dibiayai. Dari mana kita, siapa yang memperkenalkan, dan lain sebagainya. 
Ketiga, apakah dari resiko yang ada dari bisnis kita tersebut juga memang layak untuk dibiayai. 
Investor pro akan bekerja dan memastikan sampai detail sehingga risknya benar-benar semakin kecil. Dan ini yang kita sebut juga sebagai investor deal.

Untuk lebih jauh mengenal investor, silahkan lanjutkan pada : Cara Mendapatkan Investor.

Monday, June 17, 2013

KeyBCA-mu Terblokir ??? Sabar ya ... Layanan BCA Makin Parah

Untuk kesekian kalinya .... KeyBCA-ku harus terblokir. Bukan sekali ini saja, tapi sudah berulang kali perangkat yang berfungsi sebagai verifikator transaksi internet banking melalui klikbca dot com itu harus terblokir.

Alasannya masih sama, tombol-tombol KeyBCA harus tertekan-tekan oleh sesuatu ketika berada di dalam saku tas yang menyimpannya.

Ketika dikomplain, kenapa ya tombol on/off-nya mudah tertekan-tekan, sehingga ketika status On, maka dengan mudahnya tombol-tombol lain ikut tertekan. Itu artinya PIN dimasukkan, dan karena tentu saja salah, maka ketika 3 kali, secara otomatis token KeyBCA akan terblokir.

Lantas .... apa solusinya ? Jawabannya adalah datang ke kantor BCA terdekat untuk menukar KeyBCA. Akan langsung dilayani dengan senyum oleh petugas Customer Service.

Tapi, perlu diketahui ... penggantian token KeyBCA ini nggak gratis lho. Kita akan dikenakan biaya 10rb, sementara token lama akan diminta ... 

Aneh kan ?

Saya pernah tanya, kok diminta mbak ? Bukankah saya membeli token itu. Seharusnya itu tetap menjadi milik saya walau sudah tidak berfungsi ... 

Tapi petugas menjawab, adalah prosedur agar KeyBCA yg sdh tidak berfungsi ditarik kembali.

Dalam hati, lantas kenapa saya harus membayar 10rb untuk mendapatkan token baru ???

Nah, kembali ke judul tulisan kali ini. Apa yang membuat saya KECEWA dengan layanan BCA terkait pergantian token yang saya anggap MAKIN PARAH ini ?

Terakhir saya mengganti token, waktu yang dibutuhkan untuk membuat token itu bisa berfungsi kembali adalah 3 hari kerja efektif. Jadi Sabtu Minggu dan Hari Libur tidak dihitung. Nah, ini sudah berlangsung bertahun-tahun sejak KeyBCA saya pertama kali terblokir. Berkali-kali saya menyampaikan keluhan kepada Customer Service BCA, kapan ya layanan token terblokir bisa lebih cepat, tidak perlu harus menunggu 3 hari efektif kerja? CS hanya senyam-senyum saja tanpa bisa menjawab.

Lantas, apa yang terjadi dengan sekarang ?

Ternyata hingga hari ketiga (hari efektif kerja) token baru tetap tidak dapat diaktifkan. Karena penasaran saya pun menghubungi Halo BCA. Dan menanyakan mengapa token tidak berfungsi / tidak bisa diconnect-kan dengan akun klikbca saya. Padahal ini sudah lebih dari 3 hari kerja, atau lebih dari 6 hari dengan menghitung Rabu Sabtu Minggu (Hari Kamis kemarin kan tanggal merah).

Dan jawaban dari Halo BCA cukup membuat saya bete banget ....

Saat ini perlu 5 hari kerja efektif untuk menunggu token BCA dapat dikoneksikan kembali dengan akun BCA. Wow ... ketika di hadapan CS tidak ada berita seperti ini. Atau CS tidak berani menyampaikan ?
Kalau 5 hari kerja, berarti saya harus menunggu 2 hari lagi, atau harus 8 hari total. LAMA SEKALI ???

Alih-alih bisa memaksimalkan teknologi untuk mempercepat layanan, lha kok ini malah makin lama saja ... Capek dehhhhh !!!

Daya Beli, Konsumerisme, Hingga Hutang Negara

Di INDONESIA ... pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan kemampuan daya beli masyarakat ... Hmmm ..

Coba perhatikan lagi .. DAYA BELI ... a.k.a KONSUMERISME

Rakyat jarang diajarkan bagaimana membuat/mencipta barang, atau memproduksi barang, tapi terus dihasut utk membeli barang
"Beli ... beli .. beli ... Ayo beli ! Beli barang2 itu, tidak perlu kita produksi"
"Habiskan uang gajimu, kuras tabunganmu !"
"Kalo uangmu gak cukup ... tenang saja ... Utang saja !”
"Gesek kartu kreditmu !”
"Gak punya kartu kredit !!! BIKINNNNNN ... cukup fotocopy KTP kok !!!"
"Gaji gak cukup .. gampang GORENG saja !!! Gak tau cara nggorengnya ... tuh banyak seminar2 utang bertebaran ... ikuti saja .. murah kok !!!"

Ngeri bukan ???
Dan pemerintah diam saja melihat hal ini.
Lemahnya tindakan nyata untuk melindungi rakyatnya dari gaya konsumerisme akut.
Rendahnya pencerdasan bangsa tentang financial skill. Tdk ada percerdasan bangsa.

Dan lihatlah ... Barang2 impor pun semakin membajiri pasar Indonesia. Lajunya amat sangat deras. Import semakin menjadi-jadi. Produk lokal termarginalkan ...
Lihatlah, sejak bangun tidur hingga akan tidur lagi, kita dikelilingi oleh produk asing. Baik itu produk yg langsung didatangkan dari luar negeri, atau produk yg ketika kita menggunakannya harus ada ROYALTY a.k.a UPETI ke perusahaan2 asing.

Lihatlah bagaimana UNILEVER, COCACOLA, NESTLE, DANONE, dan puluhan merk2 ASING lainnya membentangkan ribuan produk2nya untuk kita nikmati setiap hari.

Sementara itu, negara lebih sibuk untuk memikirkan berapa banyak SUN (Surat Hutang Negara) yang harus diterbitkan lagi !!! Coba sekarang ORI sdh seri berapa ? Sebentar lagi bisa mengalahkan sinetron TERSANJUNG !!!

Apa tujuannya SUN dan ORI tsb ? Untuk menutup hutang !!!
Menutup HUTANG dengan HUTANG !!! Miris !!!
Dan ... hutang negara kian lama kian membumbung ...April 2013 sdh menembus 2000 triliun. Bahkan proyeksi Desember 2013 akan mencapai 2100 Triliun.

pemerintah terbitkan SUN, cetak uang baru, hanya untuk menutupi defisit anggaran. Subsidi BBM, bayar utang pokok / bunga, BLBI. Manalah sempat memikirkan memaksimalkan pembangunan infrastruktur ???

Apa yg terjadi ketika hutang negara semakin besar ??? Tentu saja ASING dan jaringan GLOBAL semakin bertepuk tangan. BAD DEBT IS SLAVERY !!!
Dan itu telah terjadi, INDONESIA dengan mudahnya disetir oleh asing, mudah didikte, mudah dikendalikan !!!

Pihak asing dalam membantu memberi utang ke Indonesia, tentu saja bukan dalam bentuk KTA (Kredit Tanpa Agunan / Kredit Tanpa Angsuran .. hehehe). Mereka butuh jaminan mendapatkan margin yg besar, dan jaminan utang harus terbayar. Nah, lantas apa agunannya ?

Dengarkan baik2 : AGUNANNYA adalah HUTAN yang masih PERAWAN, HUTAN LINDUNG harus diagunkan melalui Badan Lingkungan Hidup Dunia PBB dengan dalih pelestarian lingkungan untuk mengantisipasi bencana dan perubahan iklim.

UTANG digaransi dengan HUTAN ... hehehe mirip2 kan hurufnya !!!

Ketergantungan Indonesia pada sektor moneter kian memperburuk kondisi. Sebagaimana diketahui selain instrumen utang, instrumen pasar modal adalah JALAN TOL bagi asing untuk mengendalikan bahkan MENGHANCURKAN ekonomi RI. Sewaktu2 investasi dalam bentuk NDI (non direct investment) dapat ditarik dengan mudah. Sekali tarik, maka COLLAPS adalah yang berikutnya terjadi !!!

Berbeda dengan direct investment yang bisa ditanamkan dalam bentuk pembangunan pabrik2, industri2, infrastruktur, dan lain-lain. Sektor RIIL semakin melaju, lapangan kerja terbuka. Pendapatan pajak meningkat.

Tanpa mengomentari terlalu berlebihan terhadap para PENDUKUNG SUBSIDI BBM, saya justru ingin agar SUBSIDI BBM ditiadakan !!! Subsidi hanya akan membangun KONSUMTIF. Rakyat dininabobokan dengan harga BBM murah. Pemerintah saat ini, tidak jauh beda dengan jaman pak Harto dulu ... Rakyat senang tapi SEMU !!!
Pemerintah enggan menyadarkan rakyatnya dengan sungguh2, karena dalam SUBSIDI ada permainan. Baik permainan PENCITRAAN maupun permainan uang triliunan !!!

Sekian dulu tulisan (yg saya cuplik dari berbagai sumber) pagi hari ini ...
semoga ada manfaatnya bagi pembangunan negeri ini ... Untuk INDONESIA menjadi lebih baik !!!